School of Information Systems

Mungkinkah Usaha Kecil Menengah Mengelola TI Sendiri (Part 1)

Mengelola TI sendiri untuk usaha kecil menengah tentu tidaklah mudah. Ada beberapa pertimbangan seperti yang diceritakan dalam artikel “Can Your Small Business Manage IT Internally” yang ditulis oleh Inspired Techs. Mengapa tidak melakukan outsourcing? Haruskah outsourcing? Apa pertimbangan outsourcing? Apakah harus karyawan kita belajar TI? Apakah harus mencari Karyawan TI? Bagaimana mendapatkan perusahaan outsourcing yang baik?

Mengapa usaha kecil menengah ingin mengelola TI secara internal? Ada beberapa perusahaan yang memutuskan untuk mengelola TI mereka secara internal karena berbagai alasan. Alasan yang sering dikemukakan bila perusahaan tersebut ingin mengelola TI secara internal adalah untuk “menghemat uang”. Pada awalnya memang hal ini tampaknya masuk akal untuk mengurangi biaya pengeluaran. Namun untuk jangka panjang akan memberikan banyak kerugian dan akan mengurangi biaya investasi perusahaan.

Selain biaya harus ada hal lain yang perlu dipertimbangkan perusahaan yaitu peranan TI yang sangat penting bagi kesuksesan perusahaan di masa mendatang. Dalam masa sekarang ini TI bukan hal yang harus dikompromikan tetapi sudah merupakan keharusan. Perkembangan teknologi TI yang sangat pesat, ditemukannya bahan-bahan atau cara-cara baru dalam menunjang TI, dan perkembangan serta persaingan bisnis merupakan suatu mata rantai yang terus berputar dengan cepat. Karena itu strategi bisnis dan strategi TI haruslah saling melengkapi. Perusahaan yang tidak memanfaatkan dan didorong oleh TI maka cepat atau lambat akan musnah. Wajar jika pemilik usaha kecil menengah ingin mengelola TI mereka secara internal. Keinginan ini cukup sering meski bukan ide yang terbaik.

“Menghemat biaya” bisa menjadi bumerang ketika harus mengelola TI secara internal. Karyawan TI internal dalam usaha kecil menengah yang seharusnya menangani tugas utama TI dapat mengalihkan tugas mereka pada tugas yang bukan tugas utama TI. Tidak seimbangnya keahlian dan pengalaman antara karyawan TI di internal dapat membuat tugas utama TI tidak terselesaikan dengan baik. Selain itu, karyawan TI perusahaan juga harus tersedia setiap saat untuk kejadian mendesak dan perawatan. Suatu pekerjaan utama akan terganggu dengan pekerjaan lain-lainnya sehingga membuat jadwal pelaksanaan semakin panjang dan semakin memakan biaya yang besar.

Kekuatiran akan keandalan dan kontrol terhadap TI bila mengelola TI diserahkan kepada perusahaan outsourcing merupakan alasan mengapa banyak pemilik usaha kecil menengah lebih memilih untuk mengelola TI secara internal. Menurut mereka infrastruktur bisnis lebih baik di tangan karyawan perusahaan. Tidak semua pemilik bisnis mempercayai setiap pemasok dukungan TI. Padahal outsourcing dengan tugas rutin yang paling sederhana sekalipun bisa membantu karyawan internal TI dalam jangka panjang. Ada baiknya memperlakukan outsourcing TI seperti setiap kemitraan bisnis lainnya. Pertimbangkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh outsourcing TI dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh pihak outsourcing TI. Hal-hal sederhana dengan pengawasan yang baik akan sangat membantu pihak karyawan internal TI dalam jangka panjang.

Harijanto Pangestu