School of Information Systems

DESAIN SISTEM DENGAN UML (PART 5)

View layer melibatkan human-computer interaction (selanjutnya disebut IMK) dan membutuhkan perancangan user interface untuk setiap use case. Prototipe, mock-up, dan storyboard dengan model dialog yang dibahas pada pertemuan sebelumnya, memberikan bentuk awal untuk view layer. Form elektronik berasal dari yang sama dirancang dalam hubungannya dengan sequence diagram. Setelah form elektronik dirancang, class window yang berorientasi objek dapat didefinisikan untuk setiap form. Setiap message dari actor eksternal juga harus dimasukkan ke dalam sistem dengan beberapa cara, dan message output harus ditampilkan. Salah satu cara logis untuk bisa membuat hal ini terjadi adalah melalui class form yang berbentuk window yang dapat menerima data input dan kalau dimungkinkan dapat menampilkan data keluaran. Menambahkan class user-interface ke sequence diagram merupakan hal biasa dan harus dilakukan. Pada kenyataannya, data yang dimasukkan ke dalam bentuk form elektronik melalui keyboard, dan objek window user-interface akan menangkap informasi tersebut, mengformat messagenya, dan mengirimkan message tersebut ke :AvailabilityHandler

Prinsip pemisahan tanggung jawab (responsibilities) juga berlaku pada data access layer. Dalam hal yang lebih besar dan pada sistem yang lebih kompleks, sangat masuk akal bila membuat satu class (satu-satunya) yang mempunyai tanggung jawab untuk mengeksekusi SQL database statement untuk mendapatkan hasil dari query tersebut, dan memberikan informasinya yang ke domain layer. Perancangan, pemrograman, dan pemeliharaan sistem akan menjadi lebih mudah apabila class didefinisikan secara terpisah untuk mengakses database dan mendapatkan data secara aman untuk pengolahan di komputer. Daripada mencampur logika bisnis dengan logika akses data, lebih baik untuk mendefinisikan class secara terpisah dan biarkan masing-masing berfokus pada primary responsibility-nya.

Untuk menggambarkan bagaimana objek data akses dapat dimasukkan ke dalam SSD untuk proses “Look up item availability”, perlu di asumsikan bahwa setiap objek domain akan memiliki tabel dalam database relasional. Selain mengasumsikan objek domain-nya, jika diperlukan, perlu juga mengasumsikan bahwa setiap objek domain bertanggung jawab untuk menginisialisasi dirinya sendiri dengan masuk ke database untuk membaca data. Jika diperlukan set dari “init” message dapat membuat objek baru, atau hanya memverifikasi objek-objek yang ada dalam memori. Setelah diinitiated, hasilnya adalah use case yang yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dua class CatalogDA dan ProductDA adalah class yang mengakses data. Dimana message yang masuk ke objek katalog hanya mengidentifikasi katalog diperlukan saja. Objek katalog membaca database, yaitu, mengakses objek CatalogDA, untuk mendapatkan semua data yang diperlukan.

Sugiarto Hartono