School of Information Systems

User Experience: Infinite Scrolling vs. Pagination

Dalam mendesain user interface, desainer akan menghadapi 2 (dua) metode pilihan untuk diimplementasikan ke dalam proyeknya, yaitu Infinite scrolling dan Pagination. 2 (dua) metode ini bertujuan untuk menghubungkan page yang memiliki banyak konten.

Infinite Scrolling

Source

Infinite scrolling adalah teknik yang memungkinkan pengguna untuk scroll konten secara infinite, sehingga pengguna tidak dapat melihat batas akhir dari konten sampai konten terakhir. Teknik ini memperbaharui halaman secara terus menerus ketika pengguna scroll halaman web.

Kelebihan dari infinite scrolling adalah:

  1. User Engagement dan Penemuan Konten
  2. Scroll lebih baik daripada click
  3. Scroll cocok untuk digunakan pada platform mobile

Kekurangan dari infinite scrolling adalah:

  1. Page Performance and Device Resources
  2. Item Search and Location
  3. Irrelevant Scroll Bar
  4. Hilangnya Footer

Pagination

Source

Pagination adalah sebuah pattern dari user interface yang memisahkan konten ke dalam beberapa page. Jika anda scroll ke page terbawah dan pernah melihat barisan angka, maka barisan angka itu adalah pagination.

Kelebihan dari pagination adalah:

  1. Good Conversion
  2. Sense of Control
  3. Lokasi Item

Kekurangan dari pagination adalah Extra Actions. Untuk menuju ke page selanjutnya dalam pagination, pengguna harus mencari link target, seperti Next, barisan angka, arah, dan lainnya, hover, klik dan menunggu page baru untuk load. Masalah utama dari banyak situs adalah situs tersebut menampilkan konten yang sangat terbatas dalam satu page. Dengan membuat page yang panjang tanpa mengorbankan loading speed, pengguna akan mendapatkan konten yang lebih per page dan tidak harus sering melakukan klik atau tap di tombol pagination.

Kapan harus menggunakan infinite scrolling / pagination?

Ada beberapa kasus dimana penggunaan infinite scrolling lebih efektif. Infinite scrolling cocok digunakan untuk situs dan aplikasi yang menggunakan konten buatan pengguna seperti Twitter dan Facebook atau konten visual seperti Pinterest dan Instagram. Di sisi lain, pagination adalah opsi yang aman dan solusi yang baik dalam situs dan aplikasi yang berniat untuk  memenuhi aktivitas pemenuhan tujuan pengguna atau goal-oriented.

Ilustrasi yang baik dalam kasus penggunaan infinite scrolling dan pagination digunakan oleh Google. Google Images menggunakan infinite scrolling karena pengguna dapat mengamati dan memproses gambar lebih cepat daripada tulisan. Membaca hasil pencarian memakan waktu lebih lama. Inilah alasan mengapa hasil Google Search masih menggunakan teknik tradisional yaitu pagination.

Infinite scrolling dan pagination memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan dari 2 (dua) metode tersebut tergantung dari konteks desain dan bagaimana konten disampaikan. Secara umum, infinite scrolling baik digunakan dalam situs seperti Twitter dimana pengguna menerima data yang tiada batas tanpa mencari sesuatu yang spesifik, sedangkan pagination baik digunakan dalam page hasil pencarian dimana pengguna mencari suatu yang spesifik dan lokasi pencarian item yang telah dilihat pengguna berpengaruh pada experience pengguna itu sendiri.

Sumber

Babich, N., 2016. UX: Infinite Scrolling vs. Pagination. [Online]
Available at: https://uxplanet.org/ux-infinite-scrolling-vs-pagination-1030d29376f1?source=collection_category—4——1—————-
[Accessed 18 December 2017].

Christy Tanudjaja