School of Information Systems

TARSOSDPS

Dalam sebuah orchestra ataupun sebuah paduan suara, setiap orang berperan untuk membunyikan nadanya masing-masing. Nada tersebut dapat berupa harmonic maupun dissonant. Sebuah pepatah pernah berkata “Every single note deserves to live” dimana berarti setiap nada yang dibunyikan memiliki peranan penting dan artian dalam sebuah kelompok orchestra ataupun paduan suara.

Setiap nada memiliki frekuensi masing-masing. Frekuensi tersebut membedakan nada yang satu dengan nada yang lain. Dalam pengembangan teknologi yang berlangsung, sebagai salah satu platform pemrograman yang cukup sering digunakan, Java, menyediakan sebuah audio processing library yang disebut TarsosDSP.

Kata TarsosDSP mungkin terdengar asing di telinga orang awam, hal ini sebabkan oleh kurangnya eksistensi TarsosDSP dimata masyarakat awam. Penggunaan TarsosDSP pun bisa dikatakan sedikit, sehingga wajar jika sedikitnya informasi mengenai TarsosDSP.

TarsosDSP? Apa itu? Merupakan sebuah library yang terdapat di Java yang memiliki tujuan untuk menyediakan user interface yang mudah digunakan untuk menerapkan algoritma pemrosesan musik praktis, sesederhana mungkin dalam Java, dan tanpa ketergantungan eksternal.

Kinerja TarsosDSP ialah dengan mendeteksi onset perkusi dan sejumlah pitch algorithms. Elemen dalam digital audio processing ialah:

  1. The Audio Pipeline

Secara umum, sebuah prosesor sinyal audio dapat merekam, memproses dan memainkan hasil dari perekaman audio tersebut dengan tingkat pengubahan hampir tidak ada. Namun, hal ini dapat berlaku jika perangkat yang digunakan ialah perangkat professional, sehingga sulit untuk mendapatkan hasil yang baik menggunakan alat pemrosesan biasa. Dalam melakukan perekaman, terdapat 2 delay pada latensi sistem yakni:

  • Record Delay
  • Synchronization Delay

Contoh:  Jika kita mendengarkan rekaman audio sebuah lagu dengan kualitas rumah produksi dan kualitas handphone, maka sering kali kita jumpai adanya perbedaan anatra suara yang kita dengar dengan gerak mulut yang ditampilkan.

  1. Choosing the Audio Application Programming Interface

Untuk mengurangi potensi delay, maka penting bagi sistem untuk memiliki Audio API tingkat rendah sehingga memungkinkan user untuk mengontrol buffer secara tepat. Yang menjadi masalah utama ialah penentuan perfect timing, sayangnya sebuah studi menunjukan bahwa pemprosesan audio menggunakan clock timing di Java dan Linux tidak akurat.

  1. Dealing with the HotSpot Compiler

Ketika pemrograman Java di execute program tersebut tidak serta merta langsung ter-compiled. Terdapat beberapa interasi yang dieksekusi dalam mode yang diinterpretasikan dan kemudian hanya kode yang complied. Ini ialah kegunaan dari fitur Java Virtual Machine.

  1. Garbage Collection and Priority Inversion

Dalam HotSpot compilation yang menjadi masalah ialah Jitter, waktu pemrosesan kurang dari durasi buffer rata-rata; jika satu interasi mengambil lebih dari satu buffer, aliran pemutaran akan tertunda atau sampel akan dibuang. Sehingga diperlukannya pemungutan akan sampel-sampel yang dibuang tersebut untuk menjaga keutuhan perekaman.

  1. Inherent audio Processing Latencies

Keuntungan dari skema ini adalah efek buffer hanya mempengaruhi recording delay. Synchronization delay bergantung pada ukuran buffer audio, yang merupakan sebagian kecil dari ukuran buffer efek saja. Namun, pemrosesan buffer efek harus cukup cepat agar sesuai dengan durasi buffer audio. Harus dipastikan bahwa bagian pertama dari hasil, sesuai dengan buffer audio, dapat dimainkan tepat waktu.

Fitur yang terimplementasi:

  • Pitch Estimator
  • Onset Detector
  • Time stretch algorithms
  • Resampling algorithms
  • Pitch shifting algorithms
  • Audio effect feature à delay dan flanger effect
  • Infinite Impulse Response à filter digital yang dipakai pada aplikasi Digital Signal Processing
  • Audio synthesis
  • Calculation of Fast Fourier Transform à memecah persamaan diferensial parsial menjadi algoritma untuk penggandaan bilangan integer dalam jumlah banyak.

TarsosDSP merupakan salah satu framework digital signal processing yang digunakan dalam pemrosesan music modern pada masa kini, meskipun dalam penggunaannya TarsosDSP tidak dapat berdiri sendiri, namun secara basic TarsosDSP memiliki kualifikasi dalam pemrosesan frekuensi suara.

Reference:

https://0110.be/files/attachments/411/aes53_tarsos_dsp.pdf
https://quod.lib.umich.edu/cgi/p/pod/dod-idx/real-time-low-latency-audio-processing-in-java.pdf?c=icmc;idno=bbp2372.2007.131;format=pdf
https://prezi.com/i8wrpun5ofzc/infinite-impuls-response-filter/
http://www.vibrasindo.com/blogvibrasi/detail/127/mengenal-fast-fourier-transform-fft

Inggried Kurniawan