School of Information Systems

Service Oriented Architecture (SOA): Arsitektur Integrasi untuk Aplikasi Bisnis

  • Mengapa membutuhkan aplikasi yang terintegrasi?

Aplikasi integrasi dimulai karena adanya kebutuhan pertukaran data/informasi antara aplikasi yang satu dengan aplikasi yang lain. Kebutuhan dari bisnis mengharapkan data/informasi yang dipunyai oleh sebuah aplikasi dari suatu departemen/sub-unit harus dikirimkan ke aplikasi lain yang dimiliki departemen/sub-unit yang lain. Kebutuhan pertukaran data/informasi inipun bisa berlaku dalam skala lebih luas, misalkan antara sebuah perusahan/organisasi dengan perusahan/organisasi lainnya yang bisa jadi perusahan/organisasi tersebut berada dalam satu negara atau bahkan antara negara. Jika aplikasi-aplikasi yang berada di dalam sebuah perusahan/organisasi tidak mempunyai kemampuan di dalam mengkomunikasikan pertukaran informasi maka akan terjadi banyak kendala dalam menjalankan bisnis.

  • Definisi Service Oriented Architecture (SOA)

Menurut Oracle, SOA is an IT strategy that organizes the discrete functions contained in enterprise applications into inter-operable, standards-based services to be combined and reused quickly, within and between enterprises, to meet business requirements. Sedangkan menurut Wikipedia, SOA is a style of software design where services are provided to the other components by application components, through a communication protocol over a network. The basic principles of service-oriented architecture are independent of vendors, products and technologies. Dari dua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa SOA berupaya untuk mengatasi banyak kekurangan dari teknologi integrasi sebelumnya dengan menekankan aspek ServiceService adalah unit tersendiri dari fungsionalitas bisnis yang terbuka dan tersedia untuk (idealnya) semua Enterprise Applications.

SOA Approach (medium.com)

Dari gambar diatas ditunjukan bagaimana adanya kanosisasi atau mengindetifikasi kelompok fungsi bisnis yang umum yang mungkin dipakai berkali-kali oleh aplikasi-aplikasi didalam sebuah perusahan/organisasi kedalam service portfolio. Service yang umum ini didaftarkan pada sebuah service registry/service catalog sehingga memberikan visibilitas kepada development team ketika hendak melakukan pengimplementasian aplikasi composite. Selanjutnya pada layer diatas service portfolio dibangunlah aplikasi-aplikasi composite yang merupakan orchestration dari berbagai services.

  • Manfaat SOA dalam integrasi sistem
    • Servicere-usabilityfungsi yang di-expose sebagai Service mempunyai kemungkinan digunakan kembali di dalam implementasi aplikasi-aplikasi yang berada di perusahan/organisasi.
    • Interoperabilitykomunikasi antar Service akan tetap terjadi dan tidak mempunyai ketergantungan pada jenis platform Service akan terintegrasi secara loosely-couple dari sebuah aplikasi dengan aplikasi lainnya.
    • Scalabilityaplikasi secara fleksibel dapat diubah seiring kebutuhan perkembangan bisnis, tanpa mempengaruhi ketergantuan aplikasi lain yang sedang terintegrasi.
    • Cost-Efficiencybiaya dapat ditekan sebab dengan menggunakan ulang Serviceyang ada (service re-usability) jumlah waktu dan tenaga yang diperlukan juga akan lebih rendah. Selain itu juga akan meminimalkan effort didalam penggandaan Service akibat tidak adanya fisibilitas terhadap Service yang telah ada terlebih dahulu.
  • Kesimpulan

Pentingnya integrasi pada aplikasi-aplikasi di dalam perusahan/organisasi secara real-time, dan SOA menjadi style architecture untuk menata integrasi ini berjalan dengan baik. Bukan hal yang mustahil dapat dicapai jika manfaat integrasi secara bisnis intertwined dengan manfaat SOA .

 

Sources :

Willy Kristian