School of Information Systems

Perlunya Pendekatan Baru Pengelolaan Data (Big Data)

Mengelola dan menyimpannya, mengoptimalkan gudang data, dan BI menjadi isu puncak dan dibicarakan seperti layaknya membicarakan selebritis. Walaupun prinsip pengelolaan data tetap sama yaitu data harus dikelola agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan, kegiatan bisnis dan otomasi proses bisnis. Saat ini, ukuran bukan lagi cerita penting seputar pengelolaan data. Semua orang tahu bahwa data itu besar. Sehingga yang penting sekarang adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan data tersebut untuk meningkatkan dukungan kegiatan operasional perusahaan. Untuk melakukan itu, pertama-tama  tentu perlu mempertimbangkan kembali keperluan data bagi organisasi secara terus menerus dan komprehensif. Big data akibat tren pengelolaan data yang tidak terstruktur, berdampak pada lonjakan ukuran dan kompleksitas yang melebihi kapasitas dan kapabilitas metoda, teknik, dan system konvensional yang telah ada. Mengapa pendekatan baru dibutuhkan, karena saat ini data atau hari ini ada di mana-mana, semakin rumit, tidak terstruktur dan bergerak cepat.

 Jadi cakupan, sifat dan format yang para penulis menyebutnya “landscape” atau pandangan tentang data yang berbeda dari dekade yang lalu. Tiga tren penting telah membentuk “landscape data” saat ini adalah: pemanfaatan teknologi seperti internet yang membuat jumlah data menjadi tak terbatas, meningkatnya variasi dan volume data yang dihasilkan oleh banyak sumber data, dan daya proses yang tinggi sehingga kecenderungan menyimpan data meningkat atau semua data dianggap penting dan tidak dibuang. Big data mengubah pendekatan dan transformasi bisnis. Landscape data yang baru ini berpotensi merevolusi bisnis, akan tetapi tentu diperlukan pola pikir baru. Organisasi dapat menciptakan pola pikir baru dan mulai melakukan transformasi proses bisnis dengan tiga langkah penting: bangkitkan dan bangun data orgainsasi, temukan data dan manfaatnya, dan sebarkan.  Membangkitkan data dapat dilakukan dengan mengenali dan memahaminya bahwa data tidak lagi domain spesialis tetapi multiguna. Di masa lalu, data terkunci di aplikasi yang menjalankan operasi bisnis atau  departemen penjualan dan pemasaran informasi sehingga penyebaran untuk dimanfaatkan dalam proses dan kegiatan bisnis, setelah melakukan data mining dan menggali manfaat-manfaatnya.

Saat ini data sudah merasuki bisnis dan mengalir dari media sosial, web yang terus berkembang, sehingga memiliki potensi untuk “mendukung” setiap aspek bisnis dari pemasaran maupun manufaktur sampai dengan aspek pelayanan menuju kepuasan pelanggan. Bila pembangunan data dengan pendekatan ini sudah mulai dilakukan, maka organisasi harus mulai memikirkan bagaimana pengelolaan data yang baik dan terkini sejak data capture yang sudah tidak lagi mengikuti cara-cara tardisional maupun konvensional. Sifat data hari ini mengharuskan manajemen bergerak kedepan melampaui cara-cara konvensional dengan memperhatikan titik komunikasi yang banyak, serta akan berkaitan dengan pengelolaan baru memori, arus data, database lokal atau awan.

Suroto Adi, Drs., M.Sc.. D.M.S