School of Information Systems

Penggunaan BlockChain Di Beberapa Perusahaan Di Bawah Naungan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI)

Blockchain adalah jenis database. Untuk memahami blockchain ada baiknya untuk terlebih dahulu memahami apa itu database. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan secara secara elektronik di sistem computer. Jadi blackchain sendiri mempunyai pengertian sebuah sistem penyimpanan data digital yang terdiri dari banyak server (multiserver). Pada teknologi blockchain, data yang dibuat oleh satu server dapat direplikasi dan diverifikasi oleh server lain. Blockchain telah memberikan berbagai macam manfaat bagi setiap proses bisnis. Hal tersebut dikarenakan sifatnya yang begitu desentralisasi mampu untuk memperluas beragam akses keuangan yang ada. Sehingga hal tersebut dapat menghadirkan efisiensi karena tidak adanya batas terhadap tempat dan juga waktu pada setiap operasinya.

Di penghujung 2019, penggunan teknologi blockchain sudah semakin marak digunakan oleh banyak perusahaan. Selain perusahaan di bidang keuangan dan perbankan, di Indonesia juga banyak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang mulai menggunakan teknologi Blockchain. Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) ini dibentuk dengan tujuan untuk memudahkan penerapan teknologi Blockchain di Indonesia dalam rangka menghadapi datangnya era industri 4.0. Inilah beberapa perusahaan dan juga startup di Indonesia yang bergerak di bidang blockchain, yaitu:

  1. IBM

Kita tentu sudah mengenal IBM jauh sebelum ditemukan nya teknologi blockchain. IBM sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi software, middleware dan hardware yang sudah sangat lama berkiprah dalam industri ini. Seperti tidak ingin tertinggal dengan perusahaan baru, IBM pun terjun dalam bidang Blockchain. Kiprah IBM di bidang teknologin blockchain ini dimulai sejak tahun 2016. Tujuannya hamper sama dengan perusahaan blockchain lainnya, yaitu untuk mengenalkan blockchain kepada publik agar dapat dijangkau oleh banyak konsumen. Selain itu, implementasi blockchain pada seluruh bidang juga menjadi misi dari IBM ketika memutuskan untuk terjun ke industri ini.

Layanan andalan yang ditawarkan IBM kepada pelanggan adalah IBM Blockchain Platform (IBP). Dalam layanan ini, IBM bertugas untuk mengelola server blockchain milik perusahaan yang menjadi kliennya. Hal ini bertujuan agar perusahaan bisa tetap fokus mengembangkan aplikasi sendiri, sementara urusan server blockchain ditangani oleh IBM. IBM berani mengklaim bahwa IBP ini menjadi satu-satunya blockchain as a service hingga saat ini. IBM juga meluncurkan open source application yang diberi nama Hyperledger Initiative. Aplikasi ini dapat mendownload oleh siapapun dan dapat di modifikasi sesuai dengan kebutuhan, mengingat Hyperlegder Initiative sendiri merupakan aplikasi open source. Hyperledger Initiative adalah hasil kolaborasi antara IBM dengan Linux Foundation.

Layanan lain yang ditawarkan IBM adalah pengembangan aplikasi berbasis blockchain. Sejauh ini, IBM telah menerima hak paten atas proof of concept (POC) blockchain sebanyaknya kurang lebih 400 buah. Aplikasi yang dikembangkan disini bisa digunakan untuk remintasi, pembayaran, dan KYC dikarenakan semuanya berbasis blockchain. Aplikasi dari IBM ini pun sangat fleksibel, yang artinya dapat di implementasikan dalam berbagai macam perusahaan.

  1. Ledger Now

Usaha rintisan atau startup pertama yang bergerak di bidang blockchain adalah Ledger Now. Startup ini didirikan oleh Leonargus Gazali yang berperan sebagai Founder. Ledger Now sudah berkiprah di dunia blockchain sejak 2 tahun lalu, tepatnya sejak pertama kali di dirikan pada tahun 2017 yang lalu. Segmen pasar dari Ledger Now sendiri adalah korporasi dan enterprise. Tujuan utamanya yaitu untuk membantu korporasi atau perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan bisnis melalui pengembangan jaringan blockchain. Ledger Now berharap akan terciptanya efisiensi biaya dan waktu setelah diterapkannya teknologi blockchain di perusahaan.

Sejauh ini, klien yang ditangani oleh Ledger Now rata-rata berasal dari tiga bidang yaitu industri jasa keuangan, healthcarem dan supply chain. Jumlah klien yang sudah menjalin kerja sama dengan start up satu ini sudah mencapai lebih dari 20 perusahaan. Ledger Now memasang tarif sekitar $1-5 untuk setiap transaksi.

  1. Blockchain Zoo

Beralih dari startup karya anak negeri sendiri, kini kita akan membahas perusahaan blockchain asing yang sudah melebarkan sayapnya di Indonesia. Perusahaan yang dimaksud adalah Blockchain Zoo. Reputasi perusahaan yang satu ini sudah tidak perlu diragukan lagi karena didirikan oleh para ahli blockchain dari berbagai belahan dunia diantaranya dari Indonesia, Malaysia, Prancis, Italia, Thailand, dan Amerika Serikat.

Di Indonesia, kantor pusat Blockchain Zoo terletak di pulau Dewata, tepatnya di Ubud, Bali. Sejauh ini, perusahaan Blockchain zoo sudah menangani lebih dari 30 klien. Kliennya pun berasal dari berbagai profesi dan bidang seperti arsitek, penegak hukum, developer, dan eksekutif. Biasanya, pelayanan yang diberikan kepada klien berupa training sebagai bentuk Technical Implementation. Sedangkan untuk perusahaan yang ingin menerapkan teknologi blockchain untuk kelancaran bisnisnya, Blockchain zoo menyediakan layanan consulting workshop. Untuk implementasi blockchain sendiri ada beberapa metode yang digunakan antara lain trade finance, supply chain, business process reengineering, compliace, anti-fraud, dan KYC management.

Tentunya memang masih banyak lagi beberapa fungsi yang terdapat pada blockchain lain yang akan sangat bermanfaat yang digunakan untuk indonesia seperti :

  1. Ada banyaknya pelaku-pelaku digital advert yang butuh dengan adanya transparansi yang berkaitan dengan spening budget dengan beragam media online. Tentunya hal ini dapat dibangun pada blockchain dan smart contract guna dapat untuk tingkatkan sebuah transparansi digital advert.
  2. Negara Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang melalui sebuah garis khatulistiwa yang memang sebenarnya dapat memanfaatkan sebuah panel surya untuk dapat melakukan transaksi jual beli daya listrik yang mana proses tersebut dapat ditingkatkan lagi melalui teknologi blockchain.
Monica Putri Mutiara