School of Information Systems

Pemasaran Konten

Pada Januari 1996, Bill Gates menulis esai berikut berjudul “Content is King”, yang diterbitkan di situs Microsoft. Ungkapan yang terkenal ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Saat ini, itu menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Faktanya, dari berbagai jenis digital marketing, seperti iklan berbayar, social media marketing, inbound marketing, dan lain sebagainya, akan membutuhkan salah satu aspek terpenting yaitu konten.

Pemasaran konten bukanlah konsep atau hal baru di dunia pemasaran digital, tetapi saat ini, itu lebih penting dari sebelumnya. Pemasaran konten adalah seni berkomunikasi dengan calon pelanggan dengan merayu tindakan atau pertimbangan bisnis tanpa harus menjualnya secara eksplisit (hard-selling). Konten tidak dibuat hanya untuk mengiklankan produk dan layanan bisnis dengan cara yang lebih halus. Kami perlu membuat konten yang menarik yang dapat dinikmati dan dipelajari oleh prospek dan pelanggan Anda, yang diharapkan dapat menjadi upaya untuk membangun hubungan dengan calon audiens yang akan menjadi kepercayaan. Pada akhirnya, ketika audiens mempercayai Anda, mereka lebih bersedia untuk membuat keputusan pembelian atau perolehan prospek.

Satu hal yang membuat pemasaran konten sangat relevan dengan aktivitas pemasaran saat ini adalah “kekuatan mendongeng”. Semua orang menyukai cerita yang hebat. Seperti menonton film, orang akan menonton film untuk menghibur diri, mendapatkan inspirasi, mencari sesuatu yang “berhubungan dengan” mood mereka. Satu hal yang dapat dipelajari dari ini, orang ingin mengikuti cerita, dan orang ingin mendapatkan nilai untuk keuntungan pribadi mereka.

Ini memiliki kesamaan yang identik dengan konten. Ceritanya memberi penonton alasan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan bisnis. Lalu cerita apa yang dimaksud dalam content marketing? Tidak hanya menulis artikel di situs web, membuat skrip pemasaran video dan konten digital di platform sosial. Tetapi kuncinya adalah bagaimana kita dapat mengkomunikasikan nilai-nilai kita, misi kita, dan produk kita secara konsisten kepada audiens.

Lalu bagaimana cara membuat pendekatan pemasaran konten yang bisa menghasilkan aksi menguntungkan dari audiens? Strategi pertama adalah membuat konten yang bermanfaat bagi audiens. Karena itu, kita harus mengenali audiens kita terlebih dahulu. Apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, perhatian, dan minat prospek kita? Setelah kita mengenal audiens kita, barulah kita bisa menyusun konten dengan lebih efektif dan efisien.

Kemudian konten yang kita buat harus konsisten, relevan, dan bernilai bagi calon pelanggan Anda. Pertama, kita harus membuat konten secara konsisten. Kami tidak dapat berharap untuk terlibat dengan penonton dengan usaha yang kurang maksimal. Kita harus membuat konten yang memiliki identitas seperti copywriting unik agar merek kita diingat dan dikenali. Kedua, buat konten relevan dengan mencocokkan minat, kebutuhan, dan keinginan penonton kami. Dan terakhir, distribusikan konten berharga untuk audiens, buat audiens kita merasa seolah-olah mereka telah mempelajari sesuatu yang baru atau telah terhibur dengan suatu cara.

A. Raharto Condrobimo