School of Information Systems

Pairwise Comparison in General

Disclaimer: artikel ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama menjelaskan mengenai pairwise comparison in general dan bagian kedua menjelaskan cara menyusun pairwise comparison matrix

Pairwise comparison atau perbandingan berpasangan adalah setiap proses membandingkan entitas berpasangan untuk menilai entitas mana yang lebih disukai atau memiliki jumlah properti kuantitatif yang lebih besar, atau, apakah kedua entitas itu identik atau biasa aja. Model ini merupakan salah satu metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode perbandingan berpasangan digunakan dalam studi ilmiah terkait dengan preferensi, sikap, sistem pemungutan suara, pilihan sosial, pilihan publik, rekayasa persyaratan, dan sistem multi-agen kecerdasan buatan (AI) (Ramík, 2020).

Perbandingan berpasangan mungkin berguna jika (Baxter, 2015):

  • Data kuantitatif dan data objektif yang tidak tersedia sebagai bagian dari evaluasi dan proses pengambilan keputusan
  • Penting untuk menentukan program, proyek, masalah, yang menjadi fokus ketika sumber daya terbatas
  • Pilihan harus dibuat dari beberapa opsi, dan opsi tersebut perlu disaring relatif satu sama lain
  • Kriteria keputusan atau seleksi harus diberi bobot atau peringkat kepentingan relatif satu sama lain sebelum digunakan dalam keputusan atau matriks seleksi

Manfaat perbandingan berpasangan meliputi (Baxter, 2015):

  • Memberikan pendekatan yang konsisten dan efisien untuk memprioritaskan atau memeringkat beberapa opsi
  • Menyediakan lingkungan tim yang kolaboratif
  • Mengurangi emosi dan kebiasan dari proses pengambilan keputusan

Dalam hubungannya User Experience, pairwise comparison dapat digunakan untuk sebagai teknik dalam memberi peringkat, memprioritaskan, dan umumnya membandingkan barang. Model ini hingga kini sudah mengalami berbagai pengembangan. Beberapa sifat atau karakter dari model AHP ini adalah:

  1. Pembobotan kriteria dilakukan dengan cara membandingkan sepasang kriteria (pairwise). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan yang tegas antara dua buah kriteria yang diperbandingkan.
  2. Hubungan antara kriteria yang diperbandingkan kemudian diberinilai bobot. Nilai bobot antara 2 hingga 9 menunjukkan nilai kriteria satu lebih penting daripada nilai kriteria yang diperbandingkan. Sedangkan nilai pecahan antara 1/2 hingga 1/9 menunjukkan nilai kriteria satu lebih rendah daripada nilai kriteria yang diperbandingkan.

Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi :

  1. Mengidentifikasi permasalahan dan menentukan solusi yang diinginkan.
    Dalam  menyusun  prioritas,  maka  masalah  penyusunan  prioritas harus  mampu didekomposisi  menjadi  tujuan  (goal)  dari  suatu  kegiatan, identifikasi   pilihan-pilihan (alternatif),    dan    perumusan 
  1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
    Hirarki adalah  abstraksi  struktur  suatu  sistem  yang  mempelajari fungsi  interaksi  antara komponen  dan  juga  dampak-dampaknya  pada sistem.  Penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan untuk menggambarkan   elemen    sistem    atau    alternatif keputusan    yang teridentifikasi.

Bibliography

Baxter, R. (2015, March 23). Use Pairwise Comparison to Prioritize Multiple Options. Retrieved from linkedin: https://www.linkedin.com/pulse/generating-value-using-pairwise-comparison-rod-baxter/

Ramík, J. (2020). Pairwise Comparisons Method: Theory and Applications in Decision Making. Switzerland: Springer Nature.

Zhang, Z., Liu, X., & Yang, S. (2009). A Note on the 1-9 Scale and Index Scale In AHP. Cutting-Edge Research Topics on Multiple Criteria Decision Making (pp. 630-634). Berlin, Heidelberg: Springer.

Inggried Kurniawan