School of Information Systems

Metode-metode dalam Melakukan User Research

Sebagai seorang UI/UX designer, tentunya kamu dituntut untuk merancang suatu produk yang memberikan calon pengguna pengalaman terbaik ketika menggunakannya. Dalam lingkup sistem informasi, kamu akan sering diminta untuk merancang sebuah tampilan dan merancang interaksi dari website atau mobile application. Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh calon pengguna dari sebuah website atau mobile application? Pastinya dengan melakukan user research.

Dalam rangkaian metodologi design thinking (salah satu metologi dalam UX Design), user research bisa dimasukkan dalam dua tahap yaitu tahap pertama (Emphatize) dan tahap terakhir (Testing). Perbedaan user research pada kedua tahap tersebut adalah ketika pada tahap pertama, kamu melakukan user research untuk mengetahui permasalahan dan keinginan dari calon pengguna untuk mendapatkan wawasan dan inspirasi terkait produk yang akan kamu rancang. Pada tahap terakhir, kamu melakukan user research untuk memvalidasi kelayakan produk yang sudah kamu rancang kepada calon pengguna. Terdapat beragam cara yang dilakukan oleh praktisi UI/UX designer untuk mengetahui harapan dari calon pengguna terhadap sebuah website atau mobile application. Berikut adalah beberapa metode yang paling umum dilakukan oleh seorang UI/UX designer dalam tahapan user research:

  1. Interview

Termasuk dalam kategori kualitatif, melalui wawancara, kamu bisa banyak mendapatkan informasi seperti keinginan secara tersirat dan permasalahan yang saat ini dihadapi oleh calon pengguna. Siapkan beberapa pertanyaan terkait hal-hal yang ingin kamu kulik dari seorang calon pengguna. Interview adalah cara yang sangat umum dilakukan karena mudah. Kamu bisa melakukannya via telepon, video call, ataupun langsung berhadapan dengan calon pengguna. Informasi yang kamu dapatkan dari tahap ini kemudian dapat kamu analisa dan menjadi dasar untuk membentuk ide cemerlang. Sedikit tips untuk mendapatkan hasil interview yang maksimal: siapkan pertanyaan terbuka dan biarkan calon pengguna bercerita.

  1. Kuesioner dan Survei

Metode ini adalah metode termudah untuk mendapatkan informasi yang banyak dalam tenggat waktu yang relatif sebentar. Ditambah, saat ini banyak media yang kamu dapat manfaatkan untuk menyebarkan survei secara online. Dalam merancang sebuah pertanyaan dalam kuesioner, kamu bisa mengacu pada beberapa teori-teori terkait UX atau mengambil contoh dari penelitian UX yang pernah dilakukan sebelumnya. Tentunya dimodifikasi sedemikian rupa agar sesuai dengan ruang lingkup produk kamu. Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu adanya kemungkinan responden salah menangkap maksud pertanyaan karena kamu tidak langsung berinteraksi dengan responden. Sebuah survei online akan jauh lebih banyak mendapatkan respon ketika tidak diperlukan login untuk mengisi kuesionernya, yang tentu dapat membantu kamu memperkaya informasi yang kamu dapat.

  1. Field Research

Metode ini dapat dilakukan baik di tahap pertama maupun di tahap terakhir. Metode ini dapat dilakukan pada tahap pertama apabila kamu sedang berupaya untuk memperbaiki pengalaman penggunaan sebuah produk. Bagaimana cara melakukannya? Siapkan beberapa objektif yang dapat dilakukan oleh pengguna. Amati apa yang pengguna lakukan dalam produk kamu, apakah mereka melakukannya dengan benar? Apakah mereka membutuhkan waktu lama untuk mencari apa yang menjadi objektif di awal? Dari sini, kamu bisa mengetahui dimana kekurangan produk yang saat ini kamu miliki. Penggunaan metode ini pada tahap terakhir kurang lebih sama, hanya saja produk yang menjadi media di tahap pertama diganti menjadi prototype yang sudah kamu rancang sesuai ide yang kamu usulkan.

  1. A/B Testing

Sama seperti Field Research, metode ini dapat dilakukan baik pada tahap pertama maupun pada tahap terakhir. Cara melakukan metode ini adalah dengan menyiapkan dua tampilan berbeda dari sebuah bakal produk kemudian diuji kepada calon pengguna. Pengujian dapat menyertakan objektif seperti pada field research, atau dapat juga semata hanya menanyakan tampilan mana yang lebih menarik, tergantung dari tujuan research pada awalnya. Apabila dilakukan pada tahap pertama, maka kamu dapat menyiapkan dua tampilan yang sekiranya mirip dengan gambaran visualisasi ide kamu dan ujikan kepada calon pengguna. Dari sini, kamu bisa mendapatkan preferensi pengguna. Apabila dilakukan pada tahap akhir, maka kamu dapat menyiapkan dua tampilan prototype yang kamu buat untuk menentukan tampilan mana yang lebih disukai oleh pengguna.

Beberapa metode diatas adalah beberapa metode yang umum dilakukan oleh seorang UI/UX designer untuk melakukan user research. Tentunya masih banyak lagi metode user research yang dapat dilakukan yang lebih spesifik dan detail. Dalam melakukan user research, kamu boleh saja, bahkan disarankan untuk melakukan beberapa metode. Jangan hanya berpegang pada hasil dari satu metode. Namun juga tidak perlu semua metode yang tersedia kamu lakukan. 2-3 Metode adalah jumlah yang wajar untuk mendapatkan wawasan yang tepat dalam tahapan user research. Semoga artikel ini bermanfaat!

Wiza Teguh