School of Information Systems

Mengenal Sprint dalam Scrum

Scrum merupakan suatu kerangka kerja yang menggunaka prinsip – prinsip pendekatan agile dan digunakan dalam mengembangan produk yang bersifat kompleks. Scrum membantu tim dalam suatu proyek untuk mengorganisir sebuah tim dan antar anggota dalam tim memiliki komunikasi yang kuat. Dalam menyelesaikan suatu proyek dengan menggunakan kerangka kerja scrum terdapat istilah yang digunakan sebagai batasan waktu yang ditentukan dalam mengembangkan produk yang dikenal dengan sprint.

Sprint merupakan sebuah batasan waktu (timebox) yang berisi periode kerja yang sudah ditentukan dan setiap sprint fokus terhadap delivery produk berdasarkan item – item yang dipilih dari product backlog atau suatu kontainer yang berisi event – event yang akan dilaksanakan dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Dengan fungsi sprint dalam scrum dapat dikatakan bahwa sprint ini merupakan jantung dari scrum. Dalam suatu proyek dapat memiliki lebih dari satu kali sprint tergantung dengan skala produk yang dikembangkan dan batasan waktu untuk suatu sprint biasanya satu bulan atau kurang. Dalam satu kali sprint memiliki batasan waktu yang telah ditentukan, durasi waktu yang konsisten sepanjang proses development. Ketika suatu sprint dimulai, durasi waktu tetap dengan tidak boleh diperpanjang atau diperpendek. Dalam suatu proyek, terdapat beberapa event sprint, berikut adalah jenis – jenis event sprint:

  1. Sprint planning:

Sprint planning merupakan kotak waktu dengan maksimum delapan jam untuk sprint satu bulan.  Pada sprint ini difasilitasi oleh scrum master yang memastikan bahwa event tersebut berlangsung dan tim pengembang memahami tujuannya.

Pada sprint ini, product owner yang diberikan wewenang dan bertanggung-gugat untuk memaksimalkan nilai dari produk di pasar, bertemu dengan tim pengembang, dan berkolaborasi untuk memprakirakan product backlog item mana saja yang akan dikerjakan selama satu sprint. Hasil dari sprint planning ini yaitu sprint backlog, daftar pekerjaan hasil kesepakatan product owner dan development team yang akan dikerjakan development team selama satu sprint beserta sprint goal, objektif utama yang akan dicapai sebelum akhir sprint.

  1. Daily scrum:

Development team akan melakukan rapat setiap hari dengan maksimal 15 menit untuk mesinkronisasikan progress, mengidentifikasi masalah, dan menyelesaikan masalah tersebut dalam pengerjaannya agar dapat mencapai sprint goal dan memenuhi definition of done.

  1. Sprint review:

Setiap sprint akan dilakukan demontrasi dan presentasi mengenai fitur – fitur yang telah dikerjakan dan hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa fitur – fitur yang telah dikerjakan bekerja dengan baik. Hasil pekerjaan tersebut disampaikan kepada para pemegang kepentingan dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik.

  1. Sprint retrospective:

Pada sprint ini, development team akan merefleksikan perkerjaan – pekerjaan yang telah berjalan pada sprint sebelumnya. Pada sprint ini difasilitasi oleh scrum master dalam mengekspos permasalahan dan improvement yang perlu diimplementasikan di sprint berikutnya.

Adapun hal – hal yang perlu dipatuhi saat suatu sprint berlangsung, yaitu:

  1. Tidak boleh ada perubahan yang dapat membahayakan tercapainya sprint goal.
  2. Tidak boleh terjadi penurunakan kualitas sprint goal.
  3. Seiring bertambahnya pengetahuan atau temuan, scope dapat diklarifikasi dan dinegosiasi ulang antara product owner dan development team saat event sprint review.
  4. Tidak boleh terjadi perubahan pada durasi sprint.
  5. Sebelum waktu sprint selesai, sprint boleh dibatalkan jika sprint goal sudah tidak sesuai dengan harapan semula atau tidak masuk akal untuk dilanjutkan. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh product owner.

Sources:

https://www.dewaweb.com/blog/scrum-methodology-panduan-project-management/

https://medium.com/@ersandibillah03/6-istilah-istilah-dalam-metode-scrum-a9d4ef0d70ec

https://www.jagoanhosting.com

http://www.scrum.co.id/what-is-scrum

Riyanti Teresa Tedja