School of Information Systems

Konsep Metodologi Riset dan Aplikasinya Pada Area Sistem Informasi dan Manajemen (bagian 1)

Untuk memulai suatu riset atau penelitian, baik dalam lingkup akademis maupun praktis (professional) diperlukan suatu wadah yang dapat menampung segala bentuk produk pemikiran dan serangkaian aksi ilmiah [1, 2]. Adapun menurut Creswell [1] wadah tersebut dapat diartikan sebagai suatu metodologi riset yang berisikan strategi rancangan riset, sedangkan serangkaian aksi ilmiah dan segala bentuk produk pemikiran merupakan pengertian dari metode riset. Tujuan fundamental dari suatu konsep ilmiah yang seringkali dinamakan riset adalah untuk memperoleh pengetahuan baru [2]. Pengetahun tersebut dapat berupa: (a) kajian dari pengetahuan yang sudah ada, (b) penjelasan mengenai fenomena ilmiah yang selalu muncul disertai dengan dinamika permasalahan dan solusi pemecahannya, (c) pemutakhiran teknologi, atau bahkan (d) penciptaan varietas keilmuwan baru [2]. Untuk memperoleh pengetahuan yang baru, Creswell [1] merancang serangkaian aksi ilmiah yang pada akhirnya diharapkan dapat menghasilkan suatu produk pemikiran ke dalam tiga (3) bentuk rancangan riset. Di mana ketiga bentuk rancangan tersebut adalah: (a) metode riset kualitatif, (b) metode riset kuantitatif, dan (c) metode riset campuran antara kualitatif dan kuantitatif (MMR). Pemilihan rancangan riset yang tepat sangat dipengaruhi oleh factor internal maupun eksternal dari sang peneliti. Adapun factor internal dari peneliti adalah expertise atau keahlian yang dimiliki oleh peneliti tersebut. Sedangkan factor eksternalnya adalah lingkungan di sekitar peneliti yang selalu memunculkan dinamika permasalahan dan menarik perhatian sang peneliti untuk melakukan penelitian di dalamnya. Creswell [1] mendeskripsikan rancangan riset sebagai strategi yang wajib dimiliki oleh seorang peneliti untuk menggambarkan produk pemikirannya. Tentu saja produk pemikiran dari seorang peneliti haruslah dapat dipublikasikan hasilnya ke khalayak dan bermanfaat bagi perkembangan keilmuwan. Dengan kata lain, rancangan riset merupakan fondasi dari suatu konsep metodologi riset. Ada bagian yang menarik dari buku yang ditulis oleh Creswell, di mana bagian tersebut adalah konsep mengenai metode riset campuran (MMR). Konsep MMR dikembangkan oleh para peneliti untuk memfasilitasi filosofi riset yang sebelumnya hanya terdiri dari dua pemahaman, yaitu pemahaman positivisme dan pemahaman konstruktivisme. Pemahaman yang terpaku pada penggunaan konsep metode riset kualitatif saja atau konsep metode riset kuantitatif saja dalam suatu pengadaan riset, sudah tidak sanggup menjawab persoalan yang timbul dari berbagai fenomena yang terus berkembang, khususnya fenomena sosial. Tren rancangan riset saat ini adalah pengembangan sayap pemahaman positivisme dan konstruktivisme menjadi positivism, konstruktivisme, participatory, dan pragmatisme.

Dalam kaitannya dengan lingkup keilmuwan Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang mana cakupan obyek yang dipelajari tidak hanya sekadar (a) perangkat lunak ataupun (b) perangkat keras. Pemahaman mengenai positivism atau konstruktivisme saja dirasa kurang cukup. Obyek riset pada Sistem Informasi (SI) lebih diperluas lagi, yang mana obyek tersebut berupa: (c) data – yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan, (d) prosedur – yang berkaitan dengan protocol procedural, dan (e) manusia – yang berkaitan dengan individu, kelompok, dan organisasi. Dan untuk SIM yang mana merupakan subset kombinasi keilmuwan dari SI dan Manajemen, focus terhadap analisis (c) data, (d) prosedur, dan (e) manusia, untuk keperluan manajemen stratejik penggunaan konsep metode riset campuran merupakan metode yang paling tepat.