School of Information Systems

KEKACAUAN DIGITAL (DIGITAL DISRUPTION) DAN DIGITAL TRANSFORMATION (TRANSFORMASI DIGITAL)

Digital disruption secara harafiah diterjemahkan menjadi “kekacauan digital” sehingga perlu diperjelas apa yang dimaksudkan dengan kekacauan digital tersebut. Kakacauan digital merupakan efek dari Revolusi Industri 4 terhadap dunia usaha dan layanan publik. Mengapa karena adanya perubahan yang drastis berkaitan dengan murahnya teknologi digital yang menembus atau mempengaruhi perubahan industri, ekonomi, dan sosial. Jadi rencana dan pelaksanaan suatu perusahaan yang umumnya linear menjadi tidak linear lagi dan mengharuskan perubahan semua aspek dan kegiatan perusahaan. Tetapi apabila tidak dilakukan dengan benar maka bukan keuntungan yang didapat tetapi kerugian yang terjadi. Lalu apa “digital transformation” atau “transformasi digital”? Transformasi digital adalah migrasi perusahaan atau penyedia layanan publik dari Revolusi Industri Ketiga menuju Revolusi Industri Era Empat, atau industri 4.0. Migrasi apa yang perlu dilakukan? Beberapa author menyebutkan, “business model” nya harus berubah. Business model atau model bisnis adalah model bagaimana perusahaan atau organisasi berkomunikasi dengan masyarakat, mendapatkan sumberdaya untuk menghasilkan value atau nilai melalui produksi barang atau jasa 9operasional dan strategi. Era Industri 3 telah dilalui dengan kriteria mereka telah menggunakan internet dan komputer PC karena keduanya merupakan teknologi baru. Pada era industri 4.0 perusahaan-perusahaan menganggap penting teknologi digital dan teknologi digital menjadi tulangpunggung dari proses bisnisnya baik bagaimana menghasilkan produk atau jasa maupun layanan, dengan operasi dan model bisnis yang baru. Revolusi Industri 4 mrupakan perpaduan (melding, mix, blended) dari dunia: fisik, digital, dan biologis dengan emicu atau penggerak utamanya adalah adalah tersedianya kapasitas komputasi yang besar dengan biaya yang murah. Sarana komputasi yang berkemampuan besar dengan beaya yang biaya yang sebaliknya (murah). Sebagai contoh, kekacauan usaha perusahaan besar bangkrut, diantaranya: Toy “R” Us, Payless ShoeSource, Sports Authority, Radio Shack pada tiga tahun terakhir. Mereka harus menanggung beaya operasional yang besar sedangkan sifat pasar berubah. Disektor usaha retail, juga terjadi ketidakpastian di bidang media, telokom, automtotive, financial, kesehatan, dan lain lain. Sekarang ini semua perusahaan berusaha untuk melakukan transformasi digital, sayangnya 70% dari mereka gagal. Transformasi digital menuntut rencana dan implementasi harus dilakukan dengan benar dan disiplin.

Suroto Adi