School of Information Systems

Empathy Map : Tahap Pertama Memulai Design Thinking

Source: https://www.uxbooth.com/articles/empathy-mapping-a-guide-to-getting-inside-a-users-head/

Empathy Map adalah alat visualisasi yang digunakan untuk mengartikulasikan apa yang diketahui tim produk mengenai pengguna. Empathy Map ini membantu tim produk untuk membangun pemahaman yang lebih luas mengenai aspek “mengapa” di balik kebutuhan dan keinginan pengguna.

Empathy Map berguna di proses paling awal dari proses design thinking yaitu tahap Empathize.

Berikut adalah cara mengembangkan Empathy Map:

Langkah Pertama: Tetapkan Fokus dan Tujuan

  • Tentukan siapa subjek orang nya?

Ini adalah pengguna yang ingin Anda pahami dan berempati. Rangkum situasi dan perannya. Jika Anda memiliki banyak persona, setiap persona membutuhkan petanya sendiri.

  • Tentukan apa hasil yang diinginkan?

Inilah yang Anda harap akan dilakukan pengguna. Seperti apa definisi kesuksesan itu? Misalnya, apa yang perlu dia lakukan atau putuskan secara berbeda? Meskipun fokusnya adalah tentang membangun empati dan tidak menjual atau merancang apa pun, dengan menjawab pertanyaan ini dapat memfokuskan peserta dan menetapkan konteks untuk aktivitas tersebut.

Langkah kedua: Mengisi Kuadran Says

Kuadran says berisi apa yang dikatakan pengguna dengan lantang dalam wawancara atau studi kegunaan lainnya. Idealnya, kutipan tersebut mengandung kata demi kata dan kutipan langsung dari hasil user interview.

Contoh:

  • “Saya menyukai pada produk X karena saya tidak pernah memiliki pengalaman buruk.”
  • “Saya tidak mengerti apa yang harus saya lakukan dari sini.”

Langkah ketiga: Mengisi Kuadran Thinks

Kuadran thinks berisi apa yang dipikirkan pengguna dan apa yang penting bagi pengguna? Berikan juga perhatian khusus pada apa yang dipikirkan pengguna, tetapi mungkin tidak mau menyuarakannya dan mencoba untuk memahami mengapa user enggan untuk menyampaikan hal tersebut. Apakah mereka tidak yakin, tidak percaya diri, sopan, atau takut untuk mengatakan sesuatu kepada orang lain?

Contoh:

  • “Saya merasa hal ini penting, dan tidak boleh di abaikan”
  • “Menurut saya fitur seperti ini kurang efektif”

Langkah keempat: Mengisi Kuadran Does

Mencakup tindakan yang diambil pengguna. Dari hasil penelitian, apa yang dilakukan pengguna secara fisik? Bagaimana cara pengguna melakukannya?

Contoh:

  • Merefresh halaman berkali kali
  • Mengecek platform lainnya untuk membandingkan harga.

Langkah kelima: Mengisi Kuadran Feels

Merupakan representasi keadaan emosi pengguna, sering kali direpresentasikan sebagai kata sifat ditambah kalimat pendek untuk konteks. Bentuk pertanyaan yang dapat dilempar ke pengguna yaitu apa yang membuat pengguna khawatir? Apa yang membuat pengguna bersemangat? Bagaimana perasaan pengguna tentang pengalaman tersebut? Dari sini, kita bisa memahami perasaan pengguna.

Contoh:

  • Tidak sabar: halaman dimuat terlalu lambat
  • Bingung: terlalu banyak harga yang kontradiktif
  • Khawatir: mereka melakukan sesuatu yang salah

Perlu diingat bahwa Empathy Map merupakan salah satu alat UX dan bukan solusi untuk perubahan pikiran organisasi. Tujuan dari latihan ini adalah untuk menempatkan pengguna sebagai pusat fokus UX Designer.

References:

https://medium.com/belajar-desain/mengenal-calon-pengguna-lebih-dekat-3-empathy-map-90b61775c712

Josephine Samuel