School of Information Systems

Content Marketing

Content marketing merupakan suatu strategi untuk menetapkan fokus dalam pembuatan dan pendistribusian nilai, kesesuaian, dan konsistensi content agar dapat menarik dan atau meningkatkan para konsumen, strategi ini akan mempengaruhi aksi atau keputusan audiens terkait produk atau jasa yang ditawarkan. Bentuk pemasaran dengan strategi content marketing ini tidak secara langsung mempromosikan brand, namun merangsang minat konsumen pada produk atau jasa yang ditawarkan.

Sehingga, semakin tinggi nilai yang ditawarkan kepada konsumen, maka akan semakin meningkatkan keinginan konsumen untuk membeli produk atau menggunakan layanan yang ditawarkan. Bentuk dari content marketing sendiri sangat beragam, seperti melalui online atau offline artikel, video, gambar, podcast, infographics, analisa kasus, buku elektronik atau eBooks, sampai pengadaan webinars. Lalu apa saja keuntungan yang didapat dengan memanfaatkan strategi content marketing? Tentu saja sebenarnya content marketing memberikan begitu banyak keuntungan dalam suatu bisnis atau bagi perusahaan itu sendiri. Karena ketika memberikan penawaran atau memasang content terkait produk atau layanan secara tidak langsung brand juga akan dilihat dan menjadi semakin dikenal oleh banyak audiens, dan masih banyak lagi, diantaranya:

  • Memiliki kesempatan untuk menampilkan keunggulan yang dimiliki melalui setiap content yang ditampilkan, secara perlahan hal ini akan membangun kepercayaan atau rasa yakin audiens untuk menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
  • Meningkatkan branding perusahaan atau bisnis yang dimiliki. Semakin sering berbagi content yang bermanfaat dan berkesan, maka akan semakin sering pula brand dilihat dan diingat oleh audiens.
  • Dapat mencapai target konsumen yang semakin luas karena nama brand atau perusahaan akan semakin sering muncul, maka dari itu sangat penting membuat suatu content yang berkesan dan pembaharuan secara berkala.
  • Penghematan anggaran, anggaran untuk marketing dapat ditekan dengan membuat online content.
  • Pengenalan content kepada audiens lebih flexible, karena content ditampilkan secara online, audiens dapat melihat kapanpun dan dimanapun selama content yang dimiliki masih ada

Keberhasilan Content Marketing Keberhasilan penerapan strategi content marketing tergantung pada seberapa bernilai, unik, dan berkesan content tersebut bagi para audiens. Maka dari itu sebelum menciptakan content marketing, setiap tim terlibat perlu bekerjasama dalam mempelajari dan mengenali segmentasi pasar yang ingin dicapai, seperti range umur target konsumen.

Dari hal seperti ini makan dapat dipertimbangkan mulai dari pembuatan tipe content apa yang cocok, konsep design yang akan menarik konsumen, sampai nilai apa yang akan paling ditonjolkan selama pengenalan produk atau layanan dalam content yang akan dibagikan. Beberapa sumber mengatakan, ada baiknya sebelum membuat content marketing, tim perlu melakukan SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Thread) Analysis untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan baik internal maupun eksternal. Lebih dari itu, hasil analisis ini akan membantu demi tercapainya keberhasilan content marketing yang dilakukan.

Sekarang ini sudah banyak software yang mampu melakukan analisa content marketing, seperti Google Analytics, Social Baker, Chartbeat, dan masih banyak lagi.

Software ini akan mempermudah tim dalam melakukan analisis content marketing, disamping mempermudah dan dapat menghemat waktu, dengan menggunakan program juga besar kemungkinan tim akan mendapatkan hasil yang akurat terkait setiap data yang dibutuhkan. Berikut beberapa point penting yang perlu diperhatikan dalam mengukur keberhasilan penerapan content marketing yang telah dilakukan:

  • Visitors / Viewers Seberapa banyak audiens melihat content yang sudah dipublikasikan. Tim harus melakukan pengecekan dan juga target visitor dalam jangka waktu tertentu, misal tim memberikan set target 50.000 visitors atau viewers dalam seminggu, sehingga keitka target tidak tercapai dapat memutuskan tindakan selanjutnya, contoh mengembangkan ide pembuatan content atau mungkin mengubah konsep content agar dapat menarik lebih banyak audiens.
  • Traffic Lakukan research melalui media online terkait brand atau produk yang ada pada content, sehingga kita dapat mengetahui sudah seberapa banyak dan sering brand atau produk/layanan yang ditawarkan menjadi topik pembahasan. Jika memang sering muncul, perlu ditelaah lagi apakah pembicaraan tersebut dalam konteks yang positive atau mungkin sebaliknya.
  • Penjualan Dapat dilihat dari tingkat penjualan produk/layanan sejak content dibuat dan dipublikasikan
  • Feedback Dari feedback atau tanggapan balik yang diberikan oleh audiens, baik antusiasme ataupun kritik dan saran, tim dapat menilai tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Sehingga hal ini akan bermanfaat untuk pengembangan content ataupun produk/layanan yang ditawarkan kepada audiens kedepannya.
  • Bounce Rate Merupakan hasil pengukuran presentasi waktu visitor yang keluar dari halaman content. Sehingga, tim dapat melihat seberapa banyak visitor yang memang benar-benar tertarik melihat keseluruhan content ataupun yang hanya sekilas saja.

Referensi:

Steimle, J. (2014). What Is Content Marketing? Retrieved from https://www.forbes.com/sites/joshsteimle/2014/09/19/what-is-contentmarketing/#780f10bd10b9 Studios, O. M. (n.d.).

Measuring Content Marketing Performance with Google Analytics. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=cEFUnSiMm8I&ab_channel=OrbitMediaStudios Zimmerman, J., & Ng, D. (2017).

Social Media Marketing All in One for Dummies (4th ed.). John Wiley & Sons, Inc.

 

Dibuat oleh :

2301929266 – Stefany Chrisdayanty – Business Information Technology

D5181 – Ferdianto, S.Kom, M.MSI – SCC Information Engineering

Stefany Chrisdayanty, Ferdianto, S.Kom, M.MSI