School of Information Systems

Cinema1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cinema XXI merupakan bisnis yang besar dengan ratusan cabang di seluruh Indonesia, Dengan begitu banyaknya cabang, ada ribuan transaksi per hari. Cinema XXI ini tentunya memiliki data yang sangat banyak, mulai dari data film, cabang, transaksi, pelanggan dan bahkan pegawai. Untuk dapat menangani data dalam jumlah besar tersebut dan memanfaatkannya semaksimal mungkin tentu bukanlah hal yang mudah. Metodologi tradisional untuk menganalisis data yang ada tidak dapat menangani data dalam jumlah besar.

Maka dari itu, diperlukan teknologi informasi yang dapat mengatasinya, yaitu data warehouse yang dapat mempercepat proses pengumpulan data untuk penyajian informasi yang multidimensi dan ringkas sehingga dapat memaksimalkan kualitas keputusan yang dibuat. Teknologi ini sekarang sudah diaplikasikan oleh perusahaan-perusahaan untuk memecahkan berbagai permasalahan bisnis.

Data warehouse merupakan kumpulan database berbeda yang terpusat pada suatu sistem. Data warehouse mengutamakan penyajian laporan analisis data. Data warehouse juga bisa dijadikan alternatif dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen bagi para eksekutif dengan mengumpulkan dan mengorganisasikan data untuk kebutuhan analisis.

Dari uraian diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang diambil berdasarkan latar belakang yang berjudul “Perancangan Data Warehouse Cinema XXi”.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, berikut adalah tujuan penelitian:

  • Merancang data warehouse untuk Cinema XXI.
  • Memudahkan eksekutif dalam mengambil keputusan.
  • Memudahkan proses analisis data dalam bentuk laporan.

1.3 Manfaat

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, berikut adalah tujuan penelitian:

  • Mempermudah Cinema XXI dalam pengaksesan dan menampilkan informasi yang dibutuhkan pihak eksekutif dalam mendukung pengambilan keputusan.
  • Penulis dapat mengetahui cara menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari selama ini dalam merancang dan menerapkan aplikasi sistem dengan teknik data warehouse.

 

BAB II

LATAR BELAKANG

2.1 Proses Bisnis

Pelanggan yang ingin memesan tiket secara online harus mengunduh aplikasi Cinema XXI terlebih dahulu melalui Play Store atau App Store. Kemudian pelanggan akan membuka aplikasi dan melakukan login. Jika pengguna belum memiliki akun untuk login, maka pengguna dapat melakukan registrasi. Data yang diperlukan untuk registrasi adalah nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, alamat, email, dan password.

Setelah berhasil login, akan tampil halaman “Playing” dimana pelanggan dapat melihat daftar film yang sedang ditayangkan. Pengguna juga dapat melihat informasi lebih lengkap mengenai film seperti genre, durasi, sinopsis, pemain, dan detail-detail lainnya. Pelanggan yang ingin membeli tiket dapat langsung memilih film, lokasi bioskop, tempat duduk, jam tayang, dan kuantitas yang diinginkan.

Pembayaran hanya dapat dilakukan dengan m-tix. Saldo m-tix dapat diisi dengan melakukan top up melalui transfer bank, kartu kredit, tokopedia dan indomaret. Setelah pembayaran berhasil, e-tiket akan diberikan. Pelanggan dapat menukarkan e-tiket dengan tiket fisik di bioskop yang sudah dipilih sebelumnya.

Pelanggan juga dapat langsung membeli tiket di bioskop dengan langsung datang ke lokasi. Kasir akan membuat form pemesanan. Pelanggan dapat melakukan pembayaran dengan uang tunai, kartu kredit, atau kartu debit. Setelah pembayaran, pelanggan akan mendapatkan tiket.

Pelanggan juga dapat melakukan pemesanan minuman/makanan jika ingin. Staf akan mengisi form pemesanan makanan dan minuman lalu pelanggan dapat membayar menggunakan kartu debit, kartu kredit, maupun cash dan staf akan membuatkan bukti pembayaran makanan dan minuman.

Mohammad Raihan Tirta