School of Information Systems

Cara Fintech Menjaga Keamanan dan Privacy Data Pelanggan

Cara Fintech Menjaga Keamanan dan Privacy Data Pelanggan

Oleh: Riyanti Teresa Tedja

            Perkembangan dan penetrasi fintech semakin tinggi, sehingga menimbulkan tantangan baru bagi masyrakat, pelaku industry, dan pemerintah mengenai perlindungan data pribadi. Survey Global Ipsos – Center for International Governance Innovation (GICI) mencatat sebnayak 8 dari 10 pengguna internet global sudah mengkhawatirkan keamanan privasi, terutama di negara berkembang yaitu Indonesia yang menduduki posisi ke – 7 dengan tingkat kekhawatiran keaamanan data sebesar 86% dari jumlah pengguna internet. Perusahaan fintech sendiri mengumpulkan banyak data pada pelangan mereka dalam mempertahankan, menyimpan, dan menganalisa informasi untuk pemasaran (seperti: memahami pelanggan, memberikan layanan serta produk terbaik), penjualan, pengambilan keputusan keuangan (seperti: penilaian kredit dan menganalisa kelayakan kredit pelanggan).

Seorang pegiat cyber security yaitu Niko Tidar Lantang Perkasa, mengungkapkan bagaimana sebuah aplikasi peminjaman online tidak dapat menjaga kerahasiaan data pelanggannya.dimana pihak ketiga dengan mudah melihat basis data pengguna aplikasi tersebut.
“Awalnya lagi iseng-iseng saja karena kebetulan ada beberapa teman yang diteror dari debt collector pinjol (pinjaman online). Setelah dicoba tes aplikasi pinjol tersebut, ternyata ada beberapa IP yang salah satu saya coba bisa akses tanpa autentikasi,” kata Niko kepada CNNIndonesia.com ketika mengungkap bagaimana ia bisa membongkar kelemahan aplikasi pinjol itu, Jumat (26/7).

            Niko mengungkap dia khawatir kelemahan cyber security aplikasi tersebut disalahgunakan oleh pihak ketiga dan lebih berbahaya data tersebut diperjualbelikan untk mencari untung. Pihak ketiga dengan mudah mengubah data, mengambil data sampai menghapus data dibasis data tersebut. Dibasis data tersebut berisi nomor handphone, nama lengkap, alamat lengkap, nomor kerabat, nomor KK (Kartu Keluarga), nomor KTP (Kartu Tanda Penduduk), foto KTP, dan foto selfie pelanggan.

Bagaimana perusahaan fintech dalam menjaga privasi data pelanggan?

Perusahaan fintech mulai menggunakan data alternative untuk mendapatkan informasi yang tidak konvesional pada pelanggan. Data alternative tersebut termasuk:

  1. Informasi sensitive dan sangat pribadi lainnya, seperti: perilaku belanja online pelangan
  2. Pola perilaku jaringan social (seperti: jenis interaksi yang pelanggan miliki, cara pelanggan menanggapi masalah tertentu secara online)
  3. Cara mereka menggunkan internet
  4. Profil psikolog mereka

Perusahaan fintech harus berkomitmen terhadap privasi data, meningkatkan dan membuktikan kepada pelanggan bahwa mereka menganggap keamanan cyber secara serius dan telah melakukan langkah-langkah yang memadai untuk mengamankan data dan transaksi pelanggan mereka, baik dengan cara yang setara atau bahkan lebih kuat dari lembaga keuangan tradisional. Kemudian, perusahaan fintech harus memasukkan ketentuan privasi dan ketentuan yang tepat ke dalam product yang ditawarkan mereka. Pemberitahuan privasi dibuat lebih komprehensif dan terperinci, memberitahu pelanggan mengenai data mereka yang akan diakses dan diperoleh dari internet, dan rincian mengenai bagaimana informasi yang dikumpulkan akan digunakan.

Sources:

https://elitery.cloud/keamanan-privasi-data-pelanggan-fintech/

https://today.line.me/id/pc/article/Fintech+Harus+Bisa+Menjaga+Keamanan+Data+Pribadi+Para+Penggunanya-060ZYj

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190729085227-185-416324/menakar-keamanan-aplikasi-fintech-dari-potensi-jual-beli-data/1

Riyanti Teresa