School of Information Systems

Bedah Artikel Jurnal

Real-time Business Intelligence: Best Practices at Continental Airlines

 Oleh: Hugh J. Watson, Barbara H. Wixom, Jeffrey A. Hoffer, Ron Anderson-Lehman & Anne Marie Reynolds

Robertus Nugroho Perwiro Atmojo

School Of Information Systems – Bina Nusantara University

foto

Pada studi ini Watson et al (2006) berfokus pada framework-framework dan juga isu penting yang dapat menjadi kunci keberhasilan Real-Time Business Intelligence (BI). Di mana untuk menunjang studinya, Watson et al menggunakan studi kasus pada perusahaan penerbangan internasional Continental Airlines. Pada studinya, Watson et al menjelaskan tentang pemanfaatan Real-Time BI yang dapat menghasilkan revenue sebesar $500M dan penghematan anggaran yang signifikan pada perusahaan Continental Airlines. Watson et al pada studi ini juga menjelaskan bahwa pada intinya kesuksesan Real-Time BI sangat bergantung pada dukungan organisasi dan juga dukungan teknis para ahli.

Kebaruan Studi

Kebaruan studi ini adalah secara spesifik membahas tentang kehandalan Real-Time Business Intelligence. Di mana Watson et al memiliki konsep bahwa suatu data bahkan data yang terbaru pun tidak akan menghasilkan nilai bisnis yang tinggi apabila tidak digunakan untuk memberikan saran pengambilan keputusan pada organisasi secara cepat. Tetapi secara jelas, Watson et al menjelaskan bahwa konsep mereka mengenai real-time tidak harus selalu memiliki artian sistem yang instan. Karena Watson et al menerapkan faedah bahwa selain cepat real-time BI juga harus akurat dan efektif dalam memberikan saran pengambilan keputusan. In The Real Time And In The Right Time too.

Ketangguhan Studi

Watson et al menggunakan studi kasus yang sangat baik, di mana perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan penerbangan besar. Implikasi Real-Time BI di Continental Airlines (Gambar 1) juga dijelaskan, di mana aplikasi BI diterapkan pada kategori (1) manajemen pendapatan dan akuntansi, (2) manajemen hubungan pelanggan, (3) pengoperasian awak dan penggajian, (4) keamanan dan penanggulangan kasus penyalahgunaan, dan (5) pengoperasian penerbangan. Watson et al juga memberikan criteria-kriteria keberhasilan penerapan Real-Time BI untuk industry lain. Di mana criteria tersebut terdiri dari beberapa langkah yaitu (1) memilih kebutuhan strategi bisnis akan real-time BI yang paling signifikan, (2) pelaksanakan investasi ke bagian organisasi yang paling sesuai, dan (3) melakukan value assessment terhadap investasi tersebut.

gambar1

Potensi Riset di Masa Mendatang

 Riset mengenai Real-Time BI dapat diimplementasikan pada organisasi di Indonesia yang membutuhkan pengambilan keputusan secara cepat. Contoh untuk meningkatkan pelayanan publik perusahaan transportasi darat seperti commuter line dan transjakarta. Mengapa commuter line dan Transjakarta? Coba perhatikan Gambar 2 dan Gambar 3.

gambar2gambar3

Untuk mengatasi keramaian antrian penumpang pada Gambar 2 dan Gambar 3 mungkin saja dapat diterapkan Real-Time Business Intelligence. Di mana BI dapat dijadikan alat analisis arus kepadatan penumpang dan juga analisis penjadwalan angkutan. Lebih lanjut, secara awam mungkin kita dapat mencoba memperkirakan permasalahan yang menjadi penyebab keramaian tersebut, yakni: kurangnya jumlah armada transportasi. Namun benarkah demikian? Hal tersebut dapat dijadikan topik penelitian yang cukup menarik. Lebih baik lagi apabila Real-Time BI dikombinasikan dengan Sistem Informasi Geografis (GIS) tentu akan menjadi alat analisis yang sangat baik, seperti pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Briggs (2009).

“Kelemahan Studi” & Kesimpulan

Menurut saya apabila saya memandangi tulisan Watson dari perspektif artikel riset “kelemahan studi” mereka adalah mengenai metode penelitian mereka. Mereka tidak terlalu menjelaskan mengenai rancangan studi mereka. Mereka langsung menuju pada konsep seperti analisis latency & Business Intelligence dan tidak menjelaskan struktur/proses studi mereka. Namun yang menarik dan perlu menjadi perhatian kita semua adalah jenis atau tipe artikel. Apabila tulisan Watson dinilai dari perspektif “Research Article” tentu saja akan banyak sekali kesalahan-kesalahan pada prosedur penulisan atau metodologi penelitiannya. Sebab tulisan Watson menurut saya memang bukan bertipe “Research Article” namun lebih ke arah review atau mungkin juga case report. Jadi kesimpulannya adalah menurut saya tulisan Watson ini tidaklah lemah ataupun tidaklah tidak bagus, sebab Watson berusaha menyampaikan perspektifnya mengenai Real-Time Business Intelligence yang seharusnya. Yaitu Cepat, Tepat, dan Akurat; dari perspektif praktikal (praktis di lapangan).

Referensi

Briggs, L. L. (2009). BI and GIS Combine for Mapping Nuts and Bolts. Business Intelligence Journal, 14(2), 30-32.

Continental Airlines. (2014). How to Find Continental Airlines Flights and Information. Retrieved from Continental Airlines: http://flylink.ca/airlines/continental_airlines.asp

Hugh J. Watson, B. H.-L. (2006). Real-Time Business Intelligence: Best Practices at Continental Airlines. Information Systems Management, 23(1), 7-18.

Rusana, R. (2013, June 10). Ada yang Terlupa dari PT KAI, Pembenahan SDM (Kasus Pemukulan Petugas Commuter Line). Retrieved from jakarta.kompasiana.com: http://jakarta.kompasiana.com/transportasi/2013/06/10/ada-yang-terlupa-dari-ptkaipembenahan-sdmkasus-pemukulan-petugas-commuter-line-567372.html

Senandung Chytara. (2010, June 24). Sudah Maksimalkah Pemisahan Antrian di Halte Bus TransJakarta..?? Retrieved from http://costa-costarica.blogspot.com: http://costa-costarica.blogspot.com/2010/06/sudah-maksimalkah-pemisahan-antrian-di.html