School of Information Systems

Beberapa Strategi Dalam Melakukan Green Computing

Kebutuhan sumber daya listrik selalu menjadi pembicaraan yang hangat diantara para CIO karena penggunaan peralatan yang canggih seperti blade servers secara siginifikan meningkatkan konsumsi energy listrik. Semakin peralatan tersebut memiliki kemampuan pengolahan yang kuat maka ia makin membutuhkan pendinginan yang lebih banyak, yang berarti peralatan tersebut makin banyak membutuhkan energy listrik untuk bisa dioperasikan secara wajar. Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan AMD melaporkan bahwa kebutuhan energy tahun 2005 ternyata dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2000. Angka ini akan berlipat kali untuk tahun 2010 dan 2015.

Keadaan ini memaksa para CIO untuk memulai untuk mempelajari agar dapat mengimplementasikan strategi “hijau” di perusahaan mereka, yaitu dengan mulai system pendingin yang efisien, memilih produk yang benar  sampai dengan menetapkan kebijakan dalam menggunakan listrik berjangka panjang.

1

Beberapa strategi yang disarankan oleh Chris Crosby, senior vice president of sales and technical services perusahaan Digital Reality Trust (www.digitalrealitytrust.com) dituliskan disini dalam format yang singkat:

1. Bila kita memperhatikan panas yang timbul maka perhatikan juga pendinginan yang harus dilakukan

Mendinginkan peralatan yang panas adalah menjaga agar peralatan tersebut berjalan normal. Tidak semua pusat data bisa membuat saluran untuk membuang panas keluar dari ruangan secara efisien. Sebagian besar dampak “hijau” dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk membuang panas yang terjadi. Tetapi bila peralatan makin banyak maka sering sekali strategi pembuangan panas ini tidak mendapat perhatian yang wajar.

2. Mengelola fasilitas yang tersedia

Untuk perusahaan skala kecil dan menengah merupakan tantangan tersendiri agar tetap pusat datanya beroperasi secara efisien. Bukan hanya karena mereka menempati gedung lama yang memang sudah tidak efisien lagi dalam penyediaan alat pendingin bisa jadi system pasokan listriknyapun tidak efisien. Para pemilik bangunan kantor yang disewakan jangan hanya menyerahkan kepada penyewanya agar merancang sendiri pusat datanya yang efisien. Sebaliknya, efeisiensi dapat dicapai apabila pihak-pihak penyewa  ini disatukan untuk merancang dan membangun satu pusat data yang efisien ketimbang bila penyewa membuat pusat data secara terpisah.

3. Mari berpikir sebagai perancang pusat data

Banyak organisasi ataupun perusahaan punya visi yang panjang bahwa pusat data mereka adalah sangat penting karena itu merancangnya sebagai sebuah peralatan atau perangkat lunak yang sangat penting untuk dikelola. Tetapi pendekatan lama semacam ini akan menciptakan banyak sekali limbah dalam waktu yang panjang. Untuk merancang pusat data yang sebagian besar dikuasai oleh system CRM atau ERP maka dibutuhkan komputer yang massif, bukan ditumpukan pada beberapa komputer yang dijadikan satu.

4. Berpikir kritis untuk pusat data

Membuat sebuah pusat data lebih efisien kira-kira mirip dengan membuat rumah yang mengkonsumsi energy yang lebih efisien. Dalam upaya penggunaan ehergy yang efisien maka yang perlu dipikirkan adalah aliran udara yang masuk dan keluar dari ruang pusat data tersebut. Coba perhatikan bahan dan kondisi dinding-dinding, lubang-lubang angin maupun pintu-pintu. Kebanyakan pada pusat data yang ada saat ini, terlihat raised floor  yang didalamnya terdapat kabel-kabel. Pertanyaannya berapa besar lubang ventilasi yang harus dibuat dan bagaimana mengelola aliran udara yang masuk dan keluar darinya? Mengatur aliran udara yang masuk dan keluar adalah hal yang penting. Beberapa produk telah diciptakan untuk itu karena dapat menurunkan temperatur titik yang panas maupun memasok energy yang dibutuhkan secara efisien.

 5. Bergabung pada suatu komunitas

Ada juga saran lain yang baik seperti bergabung dengan kelompok para professional yang punya minat sama yaitu focus pada pengurangan secara menyeluruh konsumsi energy pada pusat data. Biasanya kelompok ini tergabung pada organisasi tertentu dan mereka mengembangkan platform standar yang bersifat netral, metode pengukuran, berbagai proses, dan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi energy. Tentu saja ada biaya keanggotaaan yang harus dibayar untuk bisa menjadi anggota pada komunitas ini. (HD, April 2014).