School of Information Systems

Apa itu Empathy Map ?

Sebelum mebicarakan Emphaty Map lebih jauh, ada baiknya jika kita mengetahui apa itu Empathy Map terlebih dahulu. Emphaty Map merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dalam suatu produk yang mereka inginkan. Jadi dengan Emphaty Map, perusahaan mencari tahu kebutuhan, tujuan, dan keinginan dari konsumen, sehingga perusahaan memusatkan perhatian ke konsumen bukan produk. Setelah mengetahui apa yang sedang diinginkan oleh konsumen, perusahaan akan merancang produk yang akan dibuat.

            Hal ini merupakan metode penelitian yang penting bagi perusahaan, mengapa ? Karena, kita perlu mengetahui produk seperti apa yang sedang dibutuhkan dan laku di pasaran. Tidak mungkin sebuah perusahaan membuat suatu produk, tanpa mengetahui potensi dari suatu produk terhadap calon konsumen. Oleh karena itu, patut dipelajari apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Sebagai contoh, ditengah pandemic Covid-19, semua orang berburu masker dan juga hand sanitizer, bisa dibilang permintaan terhadap dua produk itu, meningkat 100 % dibanding sebelum pandemic ini terjadi.

            Mari kita bahas Emphaty Map lebih dalam. Pada umumnya, Emphaty Map terdiri dari empat aspek, yaitu, Says, Thinks, Does, dan Feels.

  1. Says

            Pada dasarnya, aspek ini membicarakan apa yang diinginkan oleh konsumen secara langsung pada sebuah wawancara ataupun pemberian saran dan kritik. Aspek “Says” tidak diwakilkan dan merupakan pernyataan langsung dari konsumen.

Contoh            :

  1. “Coba lebih besar bagasinya”
  2. “Coba saja lebih terang warnanya”
  3. “Kecilin dong porsinya”

  1. Thinks

            Pada dasarnya, aspek “Thinks” dan “Says” memiliki ciri ciri yang mirip. Perbedaannya aspek “Says” terucap, namun “Thinks” hanya dipikirkan didalam diri dan biasanya keresahan yanf datang bukan dari produk, namun memiliki pengalaman pribadi yang sulit Ketika menggunakan produk tertentu, sehingga konsumen tidak  nyaman menggunakan produk tersebut dan mencari pengganti.

Contoh            :

  1. “Kok ribet ya”
  2. “Perasaan gampang instruksinya”
  3. “Kok beda ya sama gambar”

  1. Does

            Aspek ini berbeda dengan kedua aspek yang sebelum ini dibahas. Di aspek ini, konsumen melakukan sebuah Tindakan secara langsung Ketika menghadapi kendala dalam menggunakan sebuah produk atau jasa.

Contoh            :

  1. Menukar produk yang bermasalah.
  2. Klaim garansi terhadap produk yang rusak.
  3. Memberi bintang satu terhadap jasa yang kurang memuaskan.

  1. Feels

            Merupakan aspek yang sekilas mirip seperti aspek “Thinks”, karena langsung berhubungan dengan apa yang dirasakan oleh konsumen. Pada dasarnya aspek ini menyangkut apa yang membuat konsumen puas, tidak puas, dan yang dikhawatirkan.

Contoh            :

  1. Merk A memiliki ukuran baju yang lebih kecil dibanding merk B.
  2. Merk A memiliki harga baju yang tidak masuk akal dibanding dengan kualitas yang ditawar.
  3. Merk A memiliki toko yang sedikit dibanding permintaan yang melonjak tinggi.

            Setelah mengetahui Emphaty Maps lebih dalam, apa aja sih kelebihan dari menggunakan Emphaty Maps ? Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengetahui apa yang dipikirkan dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Jadi kita bisa memaksimalkan produk kita sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan mengurangi keresahan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Yang kedua, kita dapat mengetahui celah dan kekurangan yang ada di produk kita. Dengan mengetahui apa yang diresahkan oleh konsumen, perusahaan dapat mengatasi keresahan itu. Dengan begini, perusahaan dapat mengubah keresahan menjadi keberhasilan. Yang ketiga, meningkatkan hubungan antara perusahaan dan konsumen. Dengan mendengarkan keluhan dari konsumen, konsumen merasa didengarkan dan diapresiasi, artinya perusahaan tidak sekedar mencari keuntungan dari kantong pelanggan, tetapi juga memerhatikan suara dan isi hati konsumen.

         Kesimpulannya, Emphaty Map sangat berguna untuk semua perusahaan untuk mengembangkan produk yang mereka punya. Tidak hanya asal membuat sebuah produk, tetapi perusahaan mewujudkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Dengan mendengarkan hati pelanggan, perusahaan juga mengeratkan hubungan konsumen dengan perusahaan. Metode ini sangat direkomendasikan bagi perusahaan yang sadar akan kebutuhan pelanggan.

Referensi         :

https://www.nngroup.com/articles/empathy-mapping/

https://sis.binus.ac.id/2018/02/06/mengenal-empathy-map/

Joddy Wijaya Chandra, Ferdianto, S. Kom, M.MSI