School of Information Systems

Teknologi Manajemen Keuangan

                Tahukah anda bahwa di tahun tahun belakangan ini, setengah dari kegiatan transaksi dipengaruhi oleh teknologi? Mengapa demikian? Contoh konkretnya saja adalah saat kita melakukan transfer melalui mobile banking, uang mengalir begitu cepat dan data mengalir begitu cepat dengan adanya kemajuan teknologi, maka dengan demikian kita sedikit demi sedikit mengurangi penggunaa uang secara real, melainkan menggunakan uang secara virtual.

                Namun apa arti dari uang virtual/ uang elektronik itu sendiri? Uang elekronik atau yang kita kenal dengan E- money merupakan bentuk uang yang kita miliki namun berbentuk aku virtual dengan pencatatan data transaksi yang akurat, biasanya data data tersebut disimpan dalam sebuah sistem bank. Perlu kita ketahui juga bahwa E- money sudah merambah ke masyarakat saat ini, seperti contohnya adalah penggunaan E-Toll yang sudah diwajibkan pemerintah mengurangi adanya wasting time dalam membayar toll saat berkendara. Lalu top up pulsa lewat m-banking dan gopay. Kini Gopay (uang virtual keluaran go-jek) sudah melebarkan sayapnya ke transaksi lain, sebut saja yang baru baru ini ada yaitu food festival yang metode pembayarannya menggunakan gopay. Lalu kemudian vendor lain yaitu OVO yang kini juga melebarkan sayapnya untuk membantu pengguna tdak perlu repot repot membawa uang jika ingin bertransaksi di beberapa toko tertentu.

                Namun, apakah benefit yang didapatkan dari transaksi transaksi non tunai seperti yang disebutkan tadi? Yang pertama, yaitu transaksi menjadi lebih aman karena tidak mungkin kita mendapatkan uang palsu dari transaksi virtual. Kedua, sistem lebih terorganisir karena bentuk platform transaksi virtual ini  dikeluarkan oleh perusahaan perusahaan terpercaya dengan Lembaga Keuangan. Ketiga, transaksi lebih flexile karenatidak perlu membawa sejumlah uang yang banyak dalam bertransaksi. Yang keempat, dengan adanya transaksi cashless, data data dapat dilacak dan transaksi illegal juga dapat di lacak sehingga menjadi lebih aman bagi pengguna.

                Tidak hanya kelebihan, namun transaksi cashless ini juga memungkinkan adanya kekurangan. Transaksi cashless seperti ini membutuhkan kemampuan untuk berpikir “melek teknologi” dalam artian, tidak semua orang dapat mengaplikasikan teknologi ini dalam kehidupan sehari hari. Contohnya saja, mungkin orang orang di kota sudah tidak asing menggunakan teknologi ini terutama bagi kalangan muda, namun bagi kalangan orang yang jauh jangkauannya dari kota/ lansia mungkin cukup sulit untuk mengaplikasikan teknologi ini dalam kehidupan mereka sehari hari. Meskipun terlihat aman, namun meungkinkan juga adanya kejahatan cyber yang biasanya berupa hack account dan menyedot semua uang milik akun tersebut. Selain itu dalam melakukan transaksi juga akurasi dalam membayar bisa saja dimanipulasi dan menjadi tidak akurat (tidak se akurat transaksi tunai).

                Maka dari itu, kita sebagai generasi generasi dalam perkembangan teknologi yang pesat ini harus lebih cermat dan teliti dalam mengaplikasikan teknologi ini, serta lebih waspada lagi karena kejahatan cyber bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.

Cindy