School of Information Systems

Incorporating Chaos, The VUCA Framework

Dalam dunia yang terus berubah dan teknologi yang terus berkembang, manusia selalu dapat menemukan masalah dalam suatu solusi. Banyak elemen – elemen yang tidak diperhitungkan, tiba-tiba muncul ketika suatu teknologi di impelemntasi. Contoh, perkembangan teknologi saat Revolusi Industri menimbulkan perubahan ideologi dan gaya pikir masyarakat dunia, perubahan tersebut merupakan salah satu penyebab Revolusi Francis dan merupakan salah satu faktor perang dunia. Dalam era digital dimana teknologi berkembang begitu pesat, hal-hal tak terduga seperti itu pasti cepat atau lambat akan terjadi. Oleh karena itu, kita harus mengenal istilah VUCA (volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity) dalam mengembangkan sistem.

            VUCA adalah sebuah akronim yang dicetuskan pada tahun 1987 untuk mereflexikan tidak tepatnya prediksi, ketidakpastian, kerumitan, dan ketidakjelasan suatu kondisi atau pilihan. Gaya piker ini di dapat dari gaya kepemimpinan Warren Bennis dan Burt Nanus. Pertama digunakan dalam militer, pada tahun 2002 model berpikir ini banyak dipakai oleh perusahaan – perusahaan. Maksud dari VUCA sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan analisa, prediksi, dan pertimbangan dalam suatu situasi untuk sebuah organisasi. VUCA bicara tentang kegagalan sistem, kegagalan perilaku, dan kegagalan organisasi. VUCA memberikan dampak bagi perusahaan untuk melatih perusahaan dalam memikirkan :

  1. Antisipasi dari suatu masalah yang mungkin terjadi.
  2. Mengerti konsekuensi dari suatu masalah atau tindakan.
  3. Menghargai bahwa suatu variabel saling bergantung satu dengan yang lain.
  4. Mempersiapkan untuk realita yang buruk dan yang tak sesuai dengan rencana.
  5. Mengetahui dan mengambil kesempatan dalam suatu masalah.

VUCA dalam suatu organisasi dapat membantu organisasi untuk melakukan Persiapan, Antisipasi, Evolusi, dan Intervensi. Elemen-elemen dalam VUCA adalah sebagai berikut:

  1. Volatility (Ketidaktepatan suatu prediksi.)

Maksudnya adalah reaksi suatu masyarakat atau variabel jika suatu hal tejadi. Hal ini memberikan masukkan bahwa dalam suatu pilihan yang kita buat, akan ada beberapa pihak yang mempunyai respon yang berbeda dari yang kita prediksi, dan aka nada beberapa pihak yang berespon karena suatu respon sebuah pihak.

  1. Uncertainty (Ketidakjelasan)

Maksudnya adalah ketika kita tidak mengetahui suatu prediksi dan variabel. Ketidakjelasan mungkin terjadi ketika kita tidak menemukan suatu penyebab suatu reaksi atau suatu korelasi antar reaksi.

  1. Complexity (Kerumitan)

Maksudnya adalah kerumitan dari suatu variabel – variabel yang akan kita pertimbangkan. Sifat varibel yang rumit ini merupakan suatu permasalahan dalam suatu pilihan dan prediksi, karena tanpa Analisa yang cukup dalam, perusahaan dapat melewatkan banyak hal.

  1. Ambiguity (Ketidakjelasan)

Maksudnya adalah saat informasi yang sudah didapet tidak dapat dimnegerti maksudnya dan kegunaanya apa. Berbeda dengan uncertainty dimana kita tidak mendapatkan informasi dan tidak mengetahui suatu prediksi atau variable, ambiguity adalah kondisi dimana kita telah mendapatkan informasi dari suatu prediksi san variabel teteapi tidak mengerti dampak dan efek dari prediksi atau variabel tersebut.

Dimas Gustino