School of Information Systems

Mobile Commerce (M-Commerce)

Siapa yang tidak mengenal mobile phone? Banyak orang termasuk kita sudah mengganggap mobile phone sebagai kebutuhan pokok yang harus terpenuhi di jaman yang makin modern ini. Bahkan tak jarang kita bisa punya lebih dari 1 mobile phone. Salah satu aktivitas yang dilakukan ketika kita menggunakan mobile phone adalah berbelanja dengan menggunakan mobile phone yang biasa disebut sebagai mobile commerce (m –commerce).

Lalu apa pengertian dari Mobile Commerce itu? Menurut Wikipedia1, Mobile Commerce dapat diartkan sebagai “sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti: telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain lain. Pada saat pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada dalam mobil, misalnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-commerce ini.” Pengertian lain M- Commerce dari Investopedia2 adalah “Mobile Commerce, juga disebut m-commerce, adalah penggunaan perangkat genggam nirkabel, seperti telepon seluler dan laptop, untuk melakukan transaksi komersial secara online. Transaksi perdagangan seluler terus berkembang, dan istilah ini mencakup pembelian dan penjualan berbagai produk dan layanan, seperti perbankan secara online, pembayaran tagihan, dan pengiriman informasi.”

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah E-Commerce sama dengan M-Commerce? Menurut bigcommerce3 Mobile Commerce tidak mengantikan E-Commnerce, tetapi sebagian besar transaksi penjualan dari E-Commerce datang dari Mobile Phone”. Bisa disimpulkan jika M-Commerce melengkapi E-Commerce. Hal ini dapat menjadi perhatian dalam dunia bisnis di mana situs dan online store yang dibuat seharusnya sudah dapat diakses di perangkat seluler (mobile friendly), tetapi itu tidak secara otomatis berarti situs dan online store yang dibuat  siap untuk secara seluruhnya bertransaksi lewat mobile phone karena hal ini tidak disarankan oleh para eMarketer karena anda dapat kehilangan banyak penjualan (belum sepenuhnya orang siap untuk melakukan transaksi secara penuh menggunakan mobile phone).

Untuk lebih mengerti tentang Mobile Commerce. Mari kita lihat apa saja yang ada dalam Mobile Commerce. Secara garis besar, Mobile Commerce terbagi menjadi 3 bagian besar (Menurut bigcommerce3) diantaranya :

  1. Mobile Shopping

Mirip dengan E-Commerce, tetapi dapat diakses melalui perangkat seluler. Mobile Shopping kini dimungkinkan melalui situs web yang dioptimalkan untuk mobile phone, aplikasi khusus, dan bahkan dengan menggunakan platform media sosial.

  1. Mobile banking.

Tidak terlalu berbeda dengan perbankan online, meskipun mungkin menemukan beberapa jenis transaksi yang terbatas atau dibatasi pada perangkat seluler. Mobile banking biasanya melibatkan aplikasi khusus seperti penggunaan chatbots dan aplikasi berbagi pesan.

  1. Mobile Payments

Mobile payments menjadi hal yang mulai tren saat ini. Hal ini disebabkan karena pelanggan lebih suka untuk tidak melakukan kegiatan berulang menambahkan kartu kredit dan rincian pengiriman, jadi solusi satu-klik yang terintegrasi dengan dompet seluler (mobile wallet) yang  menawarkan pelanggan Anda lebih banyak kegunaan (tidak perlu melakukan pengisian data yang sama secara berulang kali). Beberapa hal yang termasuk dalam mobile payment diantaranya :

  • Mobile wallets, yang direferensikan sebagai digital wallets
  • Contactless mobile payments
  • Closed loop mobile payments
  • Money transfers
  • Mobile point-of-sale (POS)
  • Carrier payments

Dan yang terakhir adalah beberapa keuntungan dari pengunaan mobile commerce diantaranya  (Menurut bigcommerce3) :

  • Menyediakan pengalaman belanja yang baik bagi pelanggan

Beberapa fitur yang dapat dinikmati dari mobile commerce diantaranya Augmented Reality serta Chatbots and messenger apps yang akan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi pelanggan.

  • Mempunyai potensi pertumbuhan fenomenal.

eMarketer mengharapkan penjualan e-commerce secara global mencapai $ 4,058 triliun pada tahun 2020, mewakili 15% dari total penjualan ritel. Persentase yang dimiliki m-commerce juga akan terus bertambah, karena  50% penjualan online lebih banyak berasal dari perangkat seluler.

  • Memberikan pengalaman omni-channel yang lebih nyata

Pengalaman omni-channel adalah ketika toko menjual secara online dan offline – kemungkinan juga menjual melalui beberapa saluran online (yaitu di Amazon, eBay, Facebook, B2B).

Pentingnya mencantumkan produk di mana pun konsumen akan menghabiskan waktu mereka. Ini semakin dikenal sebagai perdagangan kontekstual, yang lebih strategis mengambil istilah menyeluruh  dari omni-channel.

Omni-channel adalah tentang keberadaan pelanggan Anda, dan memungkinkan mereka membeli apa yang mereka inginkan.

  • Menyediakan berbagai opsi pembayaran

Dengan bebagai solusi pembayaran seluler baru yang mulai banyak bermunculan saat ini,  hal ini memungkinan untuk menawarkan kepada pelanggan berbagai pilihan pembayaran yang benar-benar beragam.

Hal ini tidak menyatakan jika pelanggan telah beralih sepenuhnya dari “uang tunai atau kartu”, tetapi perdagangan seluler telah memberikan dompet seluler (mobile wallets), yang memungkinkan satu kali klik  saja untuk berbelanja di lebih dari satu toko. Hal ini dapat diartikan sebagai tidak perlu lagi pelanggan untuk memasukkan detail kartu kredit dan detail pengiriman secara manual saat pertama kali Anda berbelanja di toko online baru.

Beberapa opsi pembayaran yang saat ini banyak digunakan diantaranya :

  • Apple Pay.
  • PayPal One-Touch.
  • Visa Checkout.
  • Amazon Pay.

Sumber :

Ferdianto