School of Information Systems

Electronic Data Interchange (EDI)

Pertukaran informasi bisnis pada saat ini umumnya dilakukan dengan cara yang konvensional, yaitu menggunakan media kertas. Seiring dengan meningkatnya transaksi bisnis suatu perusahaan, tentu akan meningkat pula penggunaan kertas. Hal ini dapat menimbulkan banyak masalah seperti keterlambatan dalam pertukaran informasi, kehilangan data, yang sekaligus juga berarti menambah beban keuangan dalam perusahaan.  Fakta-fakta ini telah menyebabkan ketidakefisienan dalam dalam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan pertukaran informasi bisnis.

Kehadiran internet memiliki dampak yang signifikan untuk menyelesaikan masalah pertukaran data secara konvensional. Namun, jaminan keamanan transaksi melalui internet juga menjadi kendala bagi sebagian orang. Kehadiran Electronic Data Interchange (EDI) bisa menjadi salah satu solusi untuk membuat keefisienan dalam transaksi bisnis di Internet dan sekaligus memberikan jaminan keamanan dalam bertransaksi.

Menurut kamus TI, Pengertian EDI adalah metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan komputer. EDI memiliki standarisasi transaksi perdagangan, sehingga perusahaan dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan sebagainya.

Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu dokumen dengan pihak lain dengan akurat, cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Apabila proses tersebut dilaksanakan dengan sebaik mungkin, maka akan terjalin komunikasi yang sangat baik antar sesama pelaku kegiatan bisnis baik secara internal maupun eksternal.

Kelebihan EDI

  • Penghematan Biaya: Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI, perusahaan tidak memerlukan biaya kertas, biaya penyimpanan dokumen dan biaya pengiriman dokumen.
  • Kecepatan: Dengan EDI, leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
  • Keakuratan: EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera diperbaiki.
  • Keamanan: Penggunaan enkripsi dokumen yang membuat dokumen hampir tidak bisa dipalsukan.
  • Integrasi: Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses menjadi lebih efisien.

Kelemahan EDI

  • Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
  • Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI.
  • Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI.

Contoh perusahaan yang memakai EDI yaitu Bogasari.

Referensi:
https://hadianyana.wordpress.com/2009/11/16/edi-electronic-data-interchange/
https://fardiansyah7fold.wordpress.com/electronic-data-interchange-edi-dan-information-organisation-system-ios/
https://ukiehary.wordpress.com/2010/10/29/electronic-data-interchange-edi-dan-information-organisation-system-ios
http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-electronic-data-interchange.html
http://erinaadi.blogspot.co.id/2012/12/erp-enterprise-resource-planning-dan.html

Junyanti