School of Information Systems

Bug Life Cycle

Bug adalah sebuah kecacatan atau kegagalan yang terjadi apda suatu sistem. Bug ditemukan ketika ada suatu bagian atau fungsi pada sistem yang tidak berjalan sebagaimana harusnya. Berikut adalah skilus hidup sebuag bug. Sebuah alur normal dan sering ditemukan digambarkan dengan garis penuh dan alur yang jarang atau kurang normal digambarkan dengan garus putus-putus. Untuk lingkaran dengan garis tebal menunjukan tahapan akhir dari siklus hidup bug tersebut.

Ada beberapa tahapan pada siklus hidup sebuah bug. Mulai dari bug tersebut ditemukan sampai dengan tindak lanjut untuk mengatasi bug tersebut. Berikut adalah tahapan siklus hidup dari sebuah bug:

  • Review
    Ketika tester menemukan adanya bug dan membuat laporan tentang bug tersebut, lalu bug tersebut akan ditinjau lagi sebelum ditetapkan bahwa bug terbsebut benar adanya dan perlu tindak lanjut.
  • Rejected
    Kondisi ketika laporan bug yang sudah ditinjau dan dianggap perlu dicek lebih lanjut lagi (perlu dites atau dilakukan research lebih lanjut) untuk nantinya dilaporkan kembali. Bisa juga laporan bug tersebut ditolak.
  • Open
    Laporan bug sudah ditinjau dan benar adanya terbukti keberadaannya, sehingga statusnya berubah menjadi open. Setelah itu, akan ada tindak lanjut yang menentukan akan masuk ke tahap mana bug tersebut.
  • Assigned
    Tim akan menugaskan bagian development untuk memperbaiki bug tersebut.
  • Test
    Setelah ditugaskan ke bagian development untuk diperbaiki, akan masuk ke tahap tes lagi. Pada tahap ini akan ada 2 tes. Pertama adalah tes konfirmasi, apakah bug yang diperbaiki sudah bisa berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya yang diharapkan. Ada juga tes regresi yang melihat apakah setelah diperbaiki, bug tersebut mmenimbulkan masalah lain atau memberikan efek lain terhadap sistem.
  • Reopened
    Setelah menjalani tahap test, akan dilihat lagi apakah perbaikan bug tersebut sudah berhasil memenuhi tes konfirmasi dan tes regresi. Jika hanya memenuhi salah satu atau bahkan tidak memenuhi sama sekali, akan dibuat kembali laporan bug.
  • Cancelled
    Apabila tim menilai masalah yang ditimbukan bukan sebuah masalah yang real, hanya false positive. Laporan bug akan dibatalkan.
  • Closed
    Jika perbaikan sudah berhasil memenuhi tahap test berarti dianggap sudah terselesaikan dan laporan ditutup.
  • Deffered
    Ketika tim menilai bahwa bug yang ditemukan benar adanya, namun kurang begitu penting atau berpengaruh. Dianggap bukan sebuah prioritas untuk diperbaiki. Sehingga memungkinkan untuk ditunda perbaikannya.

Referensi:

Black, Rex. (2009). Managing the testing process : practical tools and techniques for managing hardware and software testing. 03. Wiley. Indianapolis. ISBN: 9780470404157.

Fransisca