School of Information Systems

User Journey Map dalam User Experience

User journey map atau dikenal juga sebagai customer journey map merupakan sebuah tool desain yang penting untuk memahami produk atau layanan menurut perspektif pengguna. User journey map menggambarkan visualisasi langkah-langkah yang diambil pengguna untuk mencapai tujuannya. User journey mempunyai 2 fungsi yaitu:

  1. Mendemonstrasikan cara pengguna berinteraksi dengan produk, website, atau layanan pada saat ini
  2. Mendemonstrasikan kemungkinan cara pengguna berinteraksi dengan produk, website, atau layanan di masa depan

Pembuatan user journey dapat memberikan banyak keuntungan, antara lain:

  1. Demonstrasi visi dari proyek
    User journey merupakan cara yang baik untuk mengkomunikasikan apa yang akan dicapai dengan stakeholders dan memperlihatkan contoh dari bentuk masa depan tentang apapun yang sedang didesain. Bersama dengan persona, mereka dapat menjadi salah satu output kunci dari tahap pengumpulan kebutuhan (requirement gathering stage) di awal sebuah proyek.
  2. Memahami user behavior
    User journey membantu tentang bagaimana cara pengguna berinteraksi dengan sistem dan apa yang diharapkan dari interaksi tersebut.
  3. Mengidentifikasi possible functionality di level tinggi
    User journey memberikan pemahaman tentang kebutuhan functional untuk menjalankan tugas dengan memahami key tasks dari apa yang diharapkan untuk dilakukan.
  4. Mendefinisikan taxonomy dan tampilan (interface)
    User journey memberikan pemikiran tentang apa jenis taxonomy yang dapat membantu tugas dan seperti apa jenis tampilan yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas tersebut

Untuk membuat user journey yang realistik, penting untuk mengidentifikasi pengguna dengan melalui sebuah salah satu cara yaitu user profiling. Setiap pengguna akan mendapatkan sebuah tugas atau tujuan yang perlu dicapai di dalam website, seperti membeli sebuah produk, mencari waktu pembukaan toko, atau membatalkan debit di bank. Pengguna memiliki suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, dan langkah yang diambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut disebut dengan user journey.

Bentuk dari user journey sangat beragam dan tidak pasti. Biasanya, bentuknya disesuaikan dengan orang yang akan melihatnya, seperti jika digunakan untuk berkomunikasi dengan developer, user journey dibentuk hanya dengan tulisan, sedangkan jika digunakan untuk berkomunikasi dengan executive committee, user journey dapat dibentuk ilustrasi dalam setiap langkahnya seperti buku komik. Jadi, bentuk user journey tergantung dengan kreativitas pembuat dan disesuaikan dengan kondisi.

User journey menggabungkan 2 (dua) instrumen yang powerfulstorytelling dan visualisasi – untuk membantu tim untuk memahami dan mendefinisikan kebutuhan pelanggan.

Sumber             

Experience UX. (n.d.). What are user journeys. Retrieved from Experience UX Web site: http://www.experienceux.co.uk/faqs/what-are-user-journeys/

Kaplan, K. (2016, July 31). When and How to Create Customer Journey Maps. Retrieved from Nielsen Norman Group: https://www.nngroup.com/articles/customer-journey-mapping/

Mears, C. (2013, April 8). User Journeys – The Beginner’s Guide. Retrieved from The UX Review: http://theuxreview.co.uk/user-journeys-beginners-guide/

Christy Tanudjaja