School of Information Systems

KONSEP 9R

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya. Dalam proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan, maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya (berdasarkan sumber, sifat, bentuk, dan sebagainya) (id.wikipedia.org).

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006). Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat (repository.usu.ac.id).

Ada 6 (enam) komponen utama dalam hierarki sampah: (1) avoid, (2) reduce, (3) reuse,  (4) recycle, (5) replace, (6) refill, (7) repair, (8) recovery, dan (9) landfill. Untuk lebih jelasnya diuraikan di bawah ini:

Komponen #1: Avoid

Avoid adalah menghindar, langkah yang paling baik, jika memang dapat dilakukan. Masalahnya tidak semua permasalahan Green IT dapat diselesaikan dengan cara seperti itu. Yang masih mungkin dapat dilakukan biasanya adalah hanya mengurangi dampak buruk dari apa yang akan diimplementasikan.

Contoh:

  • Mengganti total bahan berbahaya yang ada pada casing ponsel selama ini dengan rumput dan campuran seperti serat karbon, sebagai alternatif pengganti bahan plastik.
  • Mengganti total sumber daya ponsel yang selama ini menggunakan listrik dengan tenaga surya (matahari).

Komponen #2: Reduce

Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan timbulnya sampah. Reduce juga berarti mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan. Termasuk mengurangi barang-barang yang tidak “terlalu” dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari (Farida, 2013, kompasiana.com).

Contoh:

  • Mengimplementasikan paperless office dalam internal perusahaan.
  • Mengurangi penggunaan bahan berbahaya (beracun) dalam produksi.
  • Mengurangi penggunaan listrik dari sejumlah perangkat elektronik yang dianggap tidak perlu. Contoh: koneksi listrik printer dan speaker yang selalu dalam kondisi hidup (posisi standby power consumption).
  • Mengimplementasikan tenaga surya sebagai salah satu sumber energi.
  • Bijaksana dalam menggunakan air bersih.

Komponen #3: Reuse

Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak digunakan. Maksudnya adalah menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi atau peran sama atau lainnya (Farida, 2013, kompasiana.com). Perlakukan reuse dan reduce sekilas terlihat sama konsep, tetapi sebenarnya tidak. Walaupun dalam banyak kasus, contoh implementasinya sama.

Contoh:

  • Menggunakan wadah yang dapat digunakan beberapa kali. Contoh: menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu, menggunakan tas belanja terbuat dari kain yang dibawa dari rumah dibandingkan menggunakan kantong plastik.
  • Menggunakan baterai yang dapat di-recharge berulang kali.
  • Menggunakan media elektronik yang dapat ditulis dan dihapus kembali. Contoh: menggunakan komputer, notebook, atau gadget dalam bekerja.
  • Donasikan barang rusak/sudah tidak digunakan pada orang lain yang benar-benar membutuhkan.
  • Lakukan “kanibalisme” pada perangkat elektronik yang sudah rusak. Contoh: “kanibalisme” pada komputer rusak.
  • Implementasikan e-waste art. Manfaatkan sampah elektronik untuk diolah menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai jual tinggi.

(lanjut ke bagian 2)

Argogalih