School of Information Systems

Sisi Gelap Teknologi Informasi (1)

Pekembangan dunia teknologi saat ini sangat pesat dan sangat membantu di kehidupan manusia secara umumnya.  Smartphone contohnya sangat memudahkan para pengguna untuk berkomunikasi baik secara tatap muka melalui video call ataupun melalui chatting (pesan), kirim dan menerima email dan juga menggunakan pekerjaan ringan lainnya dapat di kerjakan Karena banyak fitur yang ada.  Dapat dibayangkan sebuah alat komunikasi yang membantu manusia dalam bersosialisasi ternyata bisa atau dapat digunakan untuk sebagai senjata membunuh sesama seperti yang dilaporkan oleh IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies) dalam laporannya tahun 2015 yang dimasukkan dalam kategori Technology Disaster.

 Sebuah penelitian yang pernah dilakukan pada tahun 2013 di berapa negara negara di Afrika yang mengemukakan tentang perkembangan mobile phone dinegara negara Afrika sangat substansial dan significant namun perkembangan tersebut juga ternyata meningkatkan juga terjadinya dampak konfik wilayah seperti yang ditulis oleh (Hollenbach dan Pierskalla, 2013). Sebuah contoh gambaran nyata dari dampak buruk dari penggunaan Teknology (Smartphone) terjadinya pertempuran  di Syria penyebab terjadi adalah dikarenakan HACKERS dari kedua belah pihak menyebarkan berita video bohong (FAKE Video) dan berita tentang penyerangan (HOAX information) sehingga pertempuran terjadi yang menyebabkan korban jiwa (Railton, Regalado and Villeneuve, 2015).

Seorang individu yang mendengar dan melihat sebuah kejadian dapat menjadi pemicu terjadinya konflik, ini merupakan sebuah fenomea sosial dan informasi yang bergema luas karena kemampuan teknologi. Seorang direktur di Sudan menuliskan bahwa penggunaan mobile phone untuk menyebarkan informasi yang tidak hanya tidak terverivikasi tapi juga dapat di manipulasi. Contohnya sebuah video yang sudah lama terjadi yang menampilkan penghancuran desa yang kemudian disebarkan ulang menjadi pemicu terjadinya konflik berkelanjutan dan menimbulkan rasa takut.

Lain lagi halnya penggunaan Smartphone yang menciptakan bentuk lain dari abuse yang telah terjadi dan berdampak pada orang dan krisis kemanusiaan.  Di Myanmar (Rohingya), teknologi video conference digunakan  sebagai alat untuk “Human Traffickers” yang menciptakan bentuk baru dari eksploitasi.  Perdagangan mengancam orang dari seluruh dunia, penculikan yang efektif, lalu menghubungi pihak keluarga di kota Sittwe untuk mendapatkan uang tebusan (Marshall, 2015).

Peningkatkan pelecehan terhadap anak anak secara online mengingkat di Philipina, yang mana pelecehan terhadap anak anak dapat dilakukan dari area yang sangat jauh walaupun secara kasat mata anak tersebut tidak meninggalkan rumah.

Laporan lainnya juga menyebutkan banyak terjadinya kecelakaan kendaraan di Korea Selatan yang menyebabkan korban jiwa juga dikarenakan penggunaan mobile phone pada saat berkendaraan. Oleh sebab itu penggunaan Smartphone yang mempunyai kemampuan untuk membuat seseorang menjadi lebih nyaman dalam berkegiatan sebaiknya dilengkapi juga dengan pengetahuan atau kemampuan dalam penggunaanya sehingga media atau alat komunikasi tersebut dapat digunakan dengan bijaksana dan tepat sasaran.  (Suryandi)

(Source : http://ifrc-media.org/interactive/world-disasters-report-2015/)

Suryandi