School of Information Systems

Bagaimana Unit SI/TI Merespon Kebutuhan Bisnis

Kebutuhan informasi strategis dari bisnis yang selalu bergerak dinamis selaras dengan pergerakan dunia bisnisnya menyebabkan unit SI/TI harus selalu cermat mengamatinya karena  kelalaian atas hal ini akan mengakibatkan menurunnya kontribusi dampak positif penggunaan SI/TI bagi perusahaan. Merlyn (2012) menggambarkan dengan peta yang memudahkan kita memahami keterkaitan antara transformasi bisnis dengan berjalannya waktu ke waktu. Secara umum peta ini dibagi menjadi dua sisi yaitu sisi kebutuhan bisnis organisasi dan sisi yang lain adalah pasokan layanan SI/TI yang tak lain adalah kemampuan unit SI/TI memberikan layanan kepada usernya.

Transformasi bisnis ini dibagi menjadi tiga tahap sesuai dengan tingkat kematangan unit SI/TI dalam merespon kebutuhan bisnisnya. Tahapan pertama atau yang paling bawah  adalah tahapan pemenuhan dukungan yang mana tujuannya adalah agar organisasi dapat mencapai efisiensi yang optimal. Kebutuhan bisnis pada tahap ini adalah organisasi membutuhkan system informasi yang menjadi dasar dukungan bisnis seperti misalnya system pengolah transaksi, dan system otomatisasi perkantoran.

Gambar Model Tingkat Kematangan SI/TI vs Kebutuhan Bisnis

(sumber: Vaughan Merlyn, http://vaughanmerlyn.com/2007/09/22)

Untuk kebutuhan bisnis berikutnya adalah untuk penghematan biaya, adanya informasi yang lengkap tentang pelaksanaan proses bisnis sehari hari, dan mendukung kegiatan yang ada di fungsi-fungsi organisasi. Menjawab kebutuhan itu maka unit SI/TI harus mampu memberikan layanan dasar dan system aplikasi yang dibutuhkan, membantu dalam usaha memantapkan operasional proses bisnis, memperbaiki proses bisnis yang dijalankan dan memulai pengelolaan unit SI/TI yang sehat.

Bila tahap pertama sudah bisa dilalui maka kebutuhan organisasipun meningkat. Tujuan bisnisnya bukan hanya sekedar efisiensi tetapi mulai mengarah ke tingkat efektifitas yang artinya bisnis membutuhkan dukungan untuk meningkatkan beberapa aspek penting dalam bisnis seperti rancang ulang proses bisnis maupun jaringan bisnisnya, memungkinkan dilakukannya kemitraan dengan organisasi lainnya, membuat solusi yang ada di tingkat enterprise, kebutuhan akan informasi untuk manajemen dan dukungan yang berorientasi pada proses. Unit SI/TI memberikan respon dengan berfokus layanan pada pemanatapan sarana dan prasarana SI/TI-nya, berusahan untuk memenuhi harapan dari penggunanya, membangun kredibilitas unit SI/TI, memperbaiki kemampuan untuk memberikan solusi kepada penggunanya serta mulai menerapkan arsitektur enterprise.

Tahap ketiga, yaitu apabila unit bisnis maupun unit SI/TI sudah sampai pada tahap kematangan dalam transformasi bisnis, yaitu pada tahap menghasilkan inovasi yang berguna bagi organisasi untuk tetap bisa bertahan dalam persaingan bisnis dan sekaligus tetap berada dalam posisi yang menguntungkan. Karena itu sudah jelas apa saja yang dibutuhkan organisasi itu, antara lain pertumbuhan organisasi, infrastruktur maupun inter-enterprise systems, informasi pasar, dan sebagainya. Sebaliknya unit SI/TI mulai berfokus pada perencanaan yang berkelanjutan, menyelaraskan tujuan bisnis dengan tujuan SI/TI, memperluas cakupan prasarana dan sarana SI/TI, memungkinkan keluwesan dan kelenturan serta menekankan pada usaha mendorong suburnya inovasi dan peningkatan nilai dari informasi dan pengetahuan. Dalam arti kata yang lain bahwa unit SI/TI harus mampu memberikan value yang makin lama makin meningkat bagi unit bisnisnya, bukan terhenti di satu posisi saja. (Johan)

Hudiarto