School of Information Systems

Augmented Reality: OVERVIEW

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Gunanya untuk memperkaya pengalaman penggunanya, membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan dalam dunia nyata (Mahastama, Universitas Kristen Duta Wacana, lecturer.ukdw.ac.id).

Arsitektur AR:

ar1

Input dapat berupa apa saja, contoh marker, gambar 2D, gambar 3D, sensor wifi, sensor gerakan, GPS, dan sensor-sensor yang lain. Kamera di sini sebagai perantara untuk input yang berupa gambar, baik itu marker, gambar 2D maupun 3D. Prosessor dibutuhkan untuk memproses input yang masuk dan kemudian memberikannya ke tahapan output – berupa monitor (2012, socs.binus.ac.id).

Secara umum ada dua metode yang digunakan dalam teknologi AR ini: (1) marker based AR dan (2) markerless AR. Marker based AR bekerja dengan memindai tanda atau yang lebih sering disebut sebagai marker. Marker umumnya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi marker dan menciptakan benda virtual 3D di koordinat yang ditunjukkan marker (Falah, 2016, penggagas.com).

Contoh marker based AR:

ar2Sumber:Falah, 2016, penggagas.com

Dengan Markerless AR, marker berupa pola hitam putih untuk menampilkan objek maya tidak lagi dibutuhkan. Metode ini dapat bekerja dengan melakukan pemindaian terhadap objek nyata, dengan ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan marker AR. Beberapa teknik yang dikembangkan dalam markerless AR ini yaitu: (1) face tracking, (2) 3D object tracking, (3) motion tracking, dan (4) location based (Falah, 2016, penggagas.com).

Contoh teknik face tracking pada marker AR:

ar3Sumber:Falah, 2016, penggagas.com

Contoh teknik 3D object tracking pada marker AR:

ar4Sumber:Falah, 2016, penggagas.com

Contoh teknik motion tracking pada marker AR:

ar5Sumber:http://www.batou.fr/wp-content/uploads/motion_capture_1.jpg

Contoh teknik location based pada marker AR:

ar6Sumber:Falah, 2016, penggagas.com

Teknik face tracking mengenali wajah manusia secara umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung, dan mulut manusia, kemudian akan mengabaikan objek-objek lain di sekitarnya, seperti pohon, rumah, dan benda-benda lainnya. Teknik ini digunakan salah satunya pada aplikasi sosial media Snapchat. Teknik 3D object tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada disekitar, seperti mobil meja, televisi, dan lain-lain. Teknik motion tracking menangkap gerakan, mulai digunakan dalam film. Teknik location based mendeteksi lokasi pengguna dan orientasinya dengan membaca data dari mobile GPS, kompas digital dan akselerometer, kemudian menambahkan informasi berupa benda-benda maya yang dapat dilihat dari layar kamera ponsel (Falah, 2016, penggagas.com).

Perbedaan Augmented Reality dengan Virtual Reality:

ar7Sumber:http://2.bp.blogspot.com/-rFaFOqM-qWI/T5qEOgQwRuI/AAAAAAAAAjw/-j1yWS8NVOI/s1600/augmented+reality+android.jpg

AR berbeda dengan Virtual Reality (VR). Secara teknis, AR adalah usaha untuk menambahkan komponen dunia virtual ke dalam dunia nyata. VR adalah teknologi yang ingin membuat sebuah dunia virtual senyata mungkin dan memungkinkan pengguna berinteraksi dengannya. VR dibuat dengan tujuan memberikan pengalaman baru kepada para pengguna yang bosan dengan dunia nyata. Sedangkan AR memungkinkan berinteraksi dengan berbagai konten virtual milik dunia maya di dalam dunia nyata (Akbar, 2016, nyoozee.com).

VR merupakan kebalikan dari AR. VR membawa seseorang masuk ke dunia virtual, AR justru membawa dunia virtual ke reality (Kusuma, 2016,  regional.kompas.com). AR merupakan upaya untuk menggabungkan elemen digital dengan benda-benda fisik. AR mengubah cara memandang dunia atau setidaknya cara penggunanya melihat dunia. AR akan menipiskan batas antara apa yang nyata dan apa yang dihasilkan komputer. AR memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan VR karena pengguna dapat melihat dan menyentuh benda-benda digital dan dapat berinteraksi dengan elemen-elemen digital. (Lazuardy, 2012, tekno.kompas.com).

Sumber:

  • Akbar, Muhammad. 2016. “Ini Perbedaan Augmented Reality dan Virtual Reality“. Diambil dari: http://www.nyoozee.com/tekno/ini-perbedaan-augmented-reality-dan-virtual-reality/
  • Falah, Fajrul. 2016. “Mengenal Augmented Reality, Teknologi Utama dalam Game Pokemon GO”. Diambil dari: http://www.penggagas.com/mengenal-augmented-reality-ar-teknologi-utama-dalam-game-pokemon-go/
  • http://2.bp.blogspot.com/-rFaFOqM-qWI/T5qEOgQwRuI/AAAAAAAAAjw/-j1yWS8NVOI/s1600/augmented+reality+android.jpg
  • https://socs.binus.ac.id/2012/03/10/mengenal-augmented-reality/
  • http://www.batou.fr/wp-content/uploads/motion_capture_1.jpg
  • Kusuma, Wijaya. 2016. “Augmented Reality, Salah Satu Teknologi yang Diperkenalkan di Stream Indonesia 2016”. Diambil dari: http://regional.kompas.com/read/2016/04/23/22514501/.Augmented.Reality.Satu.Teknologi.yang.Diperkenalkan.di.Stream.Indonesia.2016.
  • Lazuardy, Senja. 2012. “Augmented Reality: Masa Depan Interaktivitas”. Diambil dari: http://tekno.kompas.com/read/2012/04/09/12354384/Augmented
  • Mahastama, Aditya Wikan. “Pemanfaatan Computer Vision: Augmented Reality”. Diambil dari: http://lecturer.ukdw.ac.id/~mahas/dossier/comvis_08.pdf
Praseta Cahya Putra