School of Information Systems

STRATEGIC ANALITYC CULTURE (SAC)

Dalam bukunya yang berjudul “The Analytic the Hospitality Executive, Kelly A. McGuire menyatakan bahwa saat ini para eksekutif berusaha keras untuk menyeimbangkan antara bagaimana memberikan layanan yang menyenangkan kepada para pelanggannya sehingga diharapkan mereka akan menjadi pelanggan yang loyal dan berbelanja kembali dengan bagaimana dapat memberikan pendapatan dan keuntungan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder). Jika terlalu banyak membiayai hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana membuat pelanggan senang mungkin akan berdampak pada keuntungan perusahaan, tetapi bila mereka fokus untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan penghematan anggaran maka akan berdampak negative terhadap layanan yang baik, oleh karenanya perlu keseimbangan. Keseimbangan ini juga dalam pengambilan keputusan karena keputusan yang diambil oleh suatu unit kerja akan berpengaruh pada unit kerja lain. Saat dampak keputusan yang menghasilkan layanan yang salah akan mudah tersebar melalui banyak media yang cepat saat layanan yang salah terjadi. Lebih dari itu, saat ini persaingan tidak hanya antar perusahaan-perusahaan disekitar lokasi perusahaan tetapi persaingan terjadi secara global. Pada saat dukungan yang diperlukan perusahaan besar dan rumit maka diperlukan sesuatu yang dapat membantu menopang keseimbangan antara penyediaan layanan yang membuat pelanggan loyal dengan kewajiban-kewajiban menghasilkan keuntungan perusahaan.  Disinilah diperlukan “analytic” sebelum mengambil keputusan yang bersifat “strategic”. Tentu keputusan-kepuutusan yang diambil harus sesuai dengan linkungan internal dan external perusahaan yang bisa disebut budaya perusahaan atau “culture”.  Kelly A. McGuire menyusun framework “strategic analytic culture”, lihat Gambar, teridiri dari lima komponen tahapan penting yaitu: executive management commitment, analytics to set business strategy, commitment to data management, enterprise use of analytics, dan culture of fact-based decision making.

a11

SAC dimulai dari tahap Executive management commitment yaitu komitmen eksekutif untuk mendukung investasi yang diperlukan (people, process, technology). Tahap Analytics to set business strategy yaitu komitment menggunakan “analytics” untuk menyusun strategi bisnis ketimbang menggunakan intuisi atau inspirasi saja. Commitment to data management yang berarti bahwa data yang digunakan harus dikelola dengan baik mencakup: data governance, data integration, data quality, storage and infrastructure. Enterprise use of analytics dimaksudkan agar strategi pengelolaan data perlu memperhatikan kebutuhan “analytic” perusahaan. dan culture of fact-based decision making yaitu pada akhirnya apabila empat langkah tersebut dilakukan dengan benar maka akan menghasilkan budaya pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan fakta. Jadi perusahaan penganut SAC secara total mendukung pengambilan keputusan dengan “data” dan “analytics” ketimbang naluri (instinct) dan pengaruh internal/subyektif (internal influence).

Suroto Adi, Drs., M.Sc.D.M.S