School of Information Systems

Peran Sistem Informasi pada Tingkat Manajemen Strategis

Level manajemen dalam perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menentukan arah dan proyeksi perusahaan di masa yang akan datang. Pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan yang menyangkut kelangsungan suatu perusahaan menjadi aspek krusial sehingga akan mempengaruhi banyak orang dala perusahaan. Tak ayal lagi, perumusan dan formulasi manajemen strategis perlu dirancang dan disiapkan dengan cermat untuk dapat menyasar target yang dicanangkan oleh suatu perusahaan dengan tepat sasaran.

Tentang Manajemen Strategis

Manajemen strategis merujuk pada keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Lebih spesifik manajemen strategis dijelaskan oleh Suyanto (2007) yaitu “sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan.” Manajemen strategis suatu perusahaan tidak dapat disamakan dan/atau dibandingkan secara ‘apple-to-apple’ dengan perusahaan lain karena obyektif tiap perusahaan tentunya berbeda-beda. Meskipun demikian, manajemen strategis yang dirumuskan suatu perusahaan memiliki tujuan yang sama secara umum:

  • Untuk menjalankan dan mengevaluasi strategi yang telah dipilih secara efektif dan secara efisien;
  • Untuk mengevaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang, malakukan penyesuaian dan melakukan koreksi jika terdapat kesalahan atau penyimpangan dalam implementasi strategi;
  • Untuk memperbaharui strategi yang dirumuskan supaya sesuai dengan perkembangan lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal;
  • Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bisnis yang ada setelah strategi diimplementasi, dan;
  • Untuk dapat melakukan inovasi, baik inovasi produk atau layanan, inovasi proses, inovasi paradigma, maupun inovasi posisi supaya perusahaan memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan.

Untuk mencapai tujuan umum manajemen strategis, terdapat serangkaian tahapan dalam manajemen strategis yang dikemukakan oleh David (2004):

  1. Perumusan strategi: Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih strategi tertentu untuk digunakan.
  2. Pelaksanaan strategi: Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan.
  3. Evaluasi strategi: Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategis. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini, mengukur kerja, dan melakukan tindakan-tindakan korektif.

Peranan Sistem Informasi

Sistem informasi dalam suatu organisasi memegang peranan penting dalam fungsionalitas bisnis yang digunakan oleh semua unit dalam organisasi. Definisi sistem informasi dijelaskan oleh Hutahaean (2014) yaitu “sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan mentediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.” Tujuan utama sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah untuk mendukung operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan manajerial, dan mendukung keunggulan strategis.

Sistem informasi dalam mendukung operasi bisnis dapat ditemukan dalam kegiatan harian yang berjalan dalam suatu organisasi/perusahaan. Perusahaan dengan tingkat kegiatan harian yang tinggi, seperti perusahaan retail, sangat terbantu dengan peran sistem informasi dalam perusahaannya dalam mengolah data yang bersifat transaksi harian. Sedangkan dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial dan keunggulan strategis, sistem informasi membantu menyajikan data yang ada dalam perusahaan secara akurat dan presisi untuk top level management dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, keberhasilan Tokopedia.com dalam lima tahun terakhir mengatur lebih dari 24 juta transaksi dengan rata-rata tingkat kunjungan situs sebanyak 10 juta pengguna internet setiap bulan. Tanpa adanya sistem informasi yang diimplementasi dengan baik, raksasa mall online seperti Tokopedia tidak dapat melayani penggunanya dengan baik selama lebih dari 5 tahun.

Sistem Informasi pada Tingkat Manajemen Strategis

Pada tingkat top level management, fungsi dari sistem informasi tidak lagi sebatas memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang ini sistem informasi dapat berfungsi untuk membantu end user manajerial membangun strategi yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menjawab tantangan yang ada dalam persaingan. Penggunaan yang efisien dan efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar. Dengan teknologi sistem informasi yang tangguh, perusahaan diharapkan dapat memenangkan persaingan dalam bisnis atau dapat memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage).

Referensi:

David, Fred R. (2014). Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Hutahaean, Japerson. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Suyanto, M. (2007). STRATEGIC MANAGEMENT: Global Most Admired Companies. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Nanda Feronika