School of Information Systems

Cara Menggambarkan Rancangan Program Menggunakan Structure Chart

Seiring dengan berkembangnya suatu bisnis, kompleksitas dalam organisasi dan sistem dalam bisnis turut pula meningkat. Kompleksitas sistem juga dapat terjadi mengikuti proses bisnis yang ada dalam perusahaan termasuk program yang bekerja di dalamnya. Rancangan program yang baik pada umumnya menggunakan pendekatan top-down modular dimana permasalahan dipecah menjadi lebih kecil atau sederhana dan terus akan dipecah sampai pada level tertentu yang paling sederhana. Contoh rancangan top-down modular adalah menu telepon yang berisi log telepon dan pesan. Di dalam log pesan terdapat beberapa folder, seperti kotak masuk, pesan terkirim, draft, dan sebagainya. Mengacu pada pendekatan top-down modular, analis membuat diagram level tinggi (high-level diagram) yang menunjukkan variasi komponen dalam sebuah program berikut seperti apa sebuah program diatur atau diorganisasikan dan dalam cara seperti apa komponen berhubungan satu sama lain menggunakan sebuah diagram yang dikenal dengan Structure Chart.

Definisi

Structure Chart merupakan chart yang digunakan dalam bidang software engineering yang menunjukkan keseluruhan komponen yang harus diikutsertakan dalam sebuah program pada level atas, dimana komponen ini diatur atau disusun menggunakan format hirarki yang menyiratkan urutan, pilihan, dan perulangan. Dalam kata lain, structure chart menggambarkan rincian dari konfigurasi sistem ke level yang lebih dapat diatur dan lebih sederhana. Pada praktiknya, structure chart secara sederhana dapat berasal dari Data Flow Diagram (DFD). Hanya saja, structure chart merepresentasikan sistem lebih rinci daripada DFD karena pada structure chart, sistem diurai ke dalam modul fungsional yang lebih rendah, menjelaskan fungsi dan sub-fungsi yang lebih rinci dari tiap modul sistem dengan lebih spesifik dibandingkan DFD.

Kegunaan

Kegunaan diagram secara umum adalah untuk memperlihatkan atau menjelaskan suatu daya yang ditampilkan atau disajikan. Dengan adanya diagram, pengguna atau pihak yang terlibat dapat memahami maksud dari suatu data, sarana, prosedur, dan aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan dalam sebuah sistem. Sama halnya dengan diagram pada umumnya, kegunaan structure chart adalah untuk membantu system analyst dan programmer mengkomunikasikan program dan sistem yang akan dibuat sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dipelihara karena komponen dasar sistem tergambar jelas pada tiap modul beserta dengan keterkaitan antarmodulnya.

Proses Membuat Structure Chart

Untuk membuat sebuah structure chart, terdapat empat tahapan proses yang dapat dilakukan:

Tahap 1: Mengidentifikasi Modul dan Level. Pada tahap ini, analis dapat mengidentifikasi modul dan level dengan melakukan konversi proses yang ada pada DFD ke dalam modul-modul structure chart. Perbedaan tingkatan atau level yang telah dibuat pada DFD diterjemahkan ke dalam modul dengan tingkatan yang berbeda pula pada structure chart. Pada gambar di bawah, DFD level konteks (level-context DFD) ditempatkan pada bagian tertinggi dari structure chart untuk merepresentasikan modul kontrol yang mengatur keseluruhan fungsi sistem. Lalu di bawahnya ditempatkan DFD Level 0 sebagai modul subordinat. Pola struktur seperti ini berlanjut mengikuti hierarki tingkatan DFD. Contoh diberikan pada gambar di bawah ini:

1Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013

Tahap 2: Mengidentifikasi Hubungan Spesial. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah menambahkan notasi loop (iterasi) dan conditional line (garis kondisi). Hal ini dilakukan untuk merepresentasikan modul mana yang bersifat perulangan ataupun modul yang bersifat opsional. Contoh diberikan pada gambar di bawah ini:

2Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013

Tahap 3: Menambahkan Couples. Pada tahap ini, analis mengidentifikasi informasi yang terdapat di antara modul-modul. Informasi ini dapat berupa atribut suatu data atau parameter kontrol. Informasi yang berupa atribut data dinotasikan oleh panah dengan lingkaran kosong. Sedangkan informasi yang berupa parameter kontrol dinotasikan oleh panah dengan lingkaran penuh. Arah panah menunjukkan informasi mengalir dari suatu modul ke modul lain. Contoh diberikan pada gambar di bawah ini:

3Sumber: Buku System Analysis and Design, 2013

Tahap 4: Meninjau dan Merevisi Structure Chart. Pada tahap ini, analis akan meninjau ulang dan melakukan revisi terhadap structure chart versi pertama yang telah dibuat berdasarkan DFD, use case, dan definisi kebutuhan pengguna. Namun masih terdapat bagian yang perlu dilakukan konfirmasi yang sesuai dengan informasi yang ada dalam proses bisnis ataupun perubahan yang diinginkan pengguna.

Referensi:

Roth, R. M., Dennis, A., & Wixom, B. H. (2013). System Analysis and Design 5th Edition. Singapore: Jogn Wiley & Sons.

Nanda Feronika